PROSES
PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802
Disusun
oleh:
1. Fifi
Yuniarti (
2013121382 )
2. Handian
P ( 2013121859
)
3. Maya
Ariyanto ( 2013121981 )
4. M
Agung Nugroho ( 2013120740 )
5. Novia
Dwi Anggraini ( 2013122200 )
6. Rihan
Nur Hafni ( 2013122628 )
7. Rina
Hilma Ayuni ( 2013121017 )
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JURUSAN AUDITING
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami di berikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat membuat dan meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah merupakan tugas pokok untuk melengkapi
Nilai semester pada mata kuliah “Metodologi Penelitian” dengan judul “Proses
Penelitian”. Dan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca
tentunya.
Diakui pula bahwa dalam penuisan makalah ini masih terdapat kekeliruan baik dari segi penulisan ataupun dari segi pemilihan kata. Untuk itu di mohon kritik dan saran dari pembaca maupun penilai yang bersifat membangun pengetahuan penulis. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
Diakui pula bahwa dalam penuisan makalah ini masih terdapat kekeliruan baik dari segi penulisan ataupun dari segi pemilihan kata. Untuk itu di mohon kritik dan saran dari pembaca maupun penilai yang bersifat membangun pengetahuan penulis. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
Tim
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Setiap bidang pekerjaan
selalu dihadapkan pada permasalahan yang selalu berkembang, baik berupa
fenomena yang mengundang tanda tanya maupun kesenjangan antara yang diharapkan
dengan kenyataan. Permasalahan tersebut menuntut jawaban dan solusi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Penelitian merupakan
suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan atau kebenaran.
Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung oleh fakta maka harus
dilakukan penelitian terlebih dahulu. Pada awalnya, penelitian (Research Method for Business) merupakan
penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis berdasarkan data.
Proses penelitian merupakan metode penghubung antara penelitian dasar dan
penelitian terapan.
Meskipun model
penelitian yang ditampilkan dan dibahas dalam makalah ini seolah merupakan
proses langkah demi langkah linear, perlu diingat bahwa hal tersebut tidak
selalu demikian dalam praktik. Misalnya, meskipun pencarian hal tersebut tidak
selalu demikian dalam praktik. Misalnya, meskipun pencarian literatur dan
wawancara telah dilakukan sebelum merumuskan kerangka teoritis, peneliti dapat
mundur ke belakang dan mengadakan lebih banyak wawancara dan atau mencari
informasi tambahan dan literatur untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas,
juga untuk mempertajam teori. Tempat penelitian, sampel, ukuran variabel, dan
persoalan desain lainnya juga harus dipertimbangkan saat mengidentifikasi
masalah, merumuskan teori, dan menyusun hipotesis.
Salah satu tahapan
penting dalam penelitian adalah proses pelaksanaan penelitian khususnya
pengumpulan data. Hal ini merupakan essensi penelitian, karena hakikatnya tidak
ada penelitian tanpa pengumpulan data. Lebih jauh lagi penelitian lebih tidak
bermakna bahkan akan menghasilkan kesimpulan yang salah manakala data yang
dihasilkan tidak valid. Untuk memperoleh data yang valid, selain harus
digunakan instrument yang baik juga harus dipertimbangkan cara pengambilan
sampel yang benar. Oleh karena itu dalam makalah ini kami membahas mengenai
proses atau langkah-langkah penelitian.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan dari latar belakang
diatas, kami dapat merumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana
langkah-langkah dalam proses penelitian ?
2. Bagaimana
mengidentifikasi bidang masalah yang mungkin dipelajari dalam organisasi?
3. Bagaimana
menentukan masalah penelitian secara jelas dan tepat?
4. Bagaimana
cara menulis survei literatur atau tinjauan literatur?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan
rumusan masalah, tujuan penelitian tersebut yaitu:
1. Mengidentifikasi
langkah-langkah dalam proses penelitian
2. Mengidentifikasi
bidang masalah yang mungkin dipelajari dalam organisasi
3. Menentukan
masalah penelitian secara jelas dan tepat
4.
Menulis survei
literatur atau tinjauan literatur
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Penelitian
dan Proses Penelitian
Proses penelitian merupakan suatu siklus, setiap tahapan akan selalu diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Misalnya timbul pertanyaan seperti : Diet yang terbaik yang bagaimana yang dapat menurunkan berat badan ? Apa dampak PHK terhadap tingkat kemiskinan ? Apa solusi bagi masalah anak jalanan dan gelandangan ? Apakah pendidikan non formal berguna ? dan pertanyaan lainnya. (Bouma,1993:1).
Proses penelitian merupakan suatu siklus, setiap tahapan akan selalu diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Misalnya timbul pertanyaan seperti : Diet yang terbaik yang bagaimana yang dapat menurunkan berat badan ? Apa dampak PHK terhadap tingkat kemiskinan ? Apa solusi bagi masalah anak jalanan dan gelandangan ? Apakah pendidikan non formal berguna ? dan pertanyaan lainnya. (Bouma,1993:1).
Penelitian
dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu
masalah spesifikasi yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi
terkait. Sekaran (2014:7).
B.
Proses
penelitian untuk penelitian terapan dan dasar
1.
Langkah pertama adalah
Pengamatan, yaitu mengidentifikasi bidang masalah yang luas. Yang pertama
disini seluruh situasi dimana peneliti melihat sebuah kemungkinan dalam konteks
orgnanisasi yang perlu diselesaikan, kedua beberapa pernyataan penelitian
dimana seorang peneliti ingin menjawab secara empiris diungkapkan oleh Sekaran
(2014:75).
2. Langkah kedua adalah
pengumpulan data awal.
Peneliti Mengumpulkan
informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama dikemukakan
oleh Emzir (2011:6).
3.
Langkah ketiga adalah
definisi masalah. Definisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang
jelas, tepat, dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan
jawaban atau solusi. dimana seorang peneliti mencoba menjawab sebuah pertanyaan
penelitian secara empiris karena berminat terhadap topik tersebut,Sekaran (2014:90).
4.
Langkah keempat adalah
kerangka teoritis. Kerangka teoritis yaitu dengan cara menguji secara mendalam
setiap aspek (atau secara teknis variabel) yang tercakup dalam penelitiannya.
Peneliti tidak hanya mencari definisi yang tepat untuk setiap variabel yang
akan ditelitinya, tetapi juga menjelaskan pola hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Disini peneliti mulai merenungkan dan mengkaji secara
mendalam apa sebenarnya esensi penelitiannya, Prasetya (2003:13).
5.
Langkah kelima adalah
penyusunan hipotesis. Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis
diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji diungkapkan oleh Sekaran (2014:135).
6.
Langkah keenam adalah
desain penelitian. Disini data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada
solusi. Desain penelitian, yang meliputi serangkaian pilihan pengembalian
keputusan rasional, seperti isu-isu yang berkaitan dengan keputusan mengenai tujuan studi (eksploratif,
deskriptif, pengujian hipotesis), letaknya (konteks studi), jenis investigasi,
tingkat intervensi peneliti, aspek temporal (horizon waktu), dan level analisis
data (unit analisis), Sekaran (2014:152).
7.
Langkah ketujuh
pengumpulan, analisis dan interpretasi data. Agar masalah terjawab dan
hipotesis diterima atau ditolak, maka peneliti perlu mengumpulkan data dengan
berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data yang lazim digunakan, seperti angket,
wawancara, penelusuran dokumen maupun pengamatan. Data yang dikumpulkan oleh
peneliti dapat berupa data primer maupun sekunder, baik dari sampel penelitian
maupun dari keseluruhan elemen populasi/sensus. Data-data yang terkumpul dengan
berbagai teknik dan instrumen yang ada adalah berbentuk data mentah, untuk itu
perlu diolah agar lebih sederhana sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan
analisis, analisis data berguna untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis yang diajukan.
Setelah itu diinterpretasikan melalui proses pembahasan. Tahap ini disebut
analisis dan interpretasi hasil penelitiandiungkapkan oleh Juliandi,dkk (2014:9).
8.
Langkah ke delapan
adalah deduksi. Bahwa seorang peneliti bisa menggunakan pendekatan deduksi
dimana pendekatan yang dilakukan dimulai dari hal yang umum menuju hal yang
khusus atau spesifik. Peneliti beranjak dari teori sudah ada dan berlaku umum.
Selanjutnya berdasarkan toeri peneliti mengumpulkan data dengan berbagai pilihan
metode dan alat pengumpulan data. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dan menghasilkan temuan (hasil penelitian). Berikutnya hasil penelitian
tersebut pada akhirnya memberikan
jawaban apakah hipotesis yang telah ditetapkan tersebut diterima atau ditolak,
Swarjana (2012:5).
Bila semua atau
sebagian besar hipotesis diterima dan pertanyaan penelitian sepenuhnya
terjawab, peneliti menulis laporan dan melakukan presentasi, dan manajer pun
dapat menimbang beberapa cara untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan
akhir,seperti ditunjukkan dalam langkah 9, 10, dan 11 yaitu Penulisan laporan,
kemudian presentasi laporan, dan akhirnya pengambilan keputusan. Tetapi, jika
beberapa hipotesis ditolak, atau hanya sebagian yang terbukti, seseorang dapat
merunut kembali alasan di balik hal tersebut. Perhatikan garis putus-putus dan
tanda panah yang diarahkan ke beberapa kotak lain dalam gambar 4.1, yang
menunjukkan bahwa proses dapat diulangi pada titik dimana peniliti merasa perlu
menguji kembali. Tetapi, keputusan manajerial dapat dibuat berdasarkan temuan
saat ini, entah karena kekurangan waktu atau alasan lain, dimana peneliti
berusaha membuat perkiraan yang tepat mengenai mengapa hipotesis tertentu tidak
terbukti, dan kemudian menulis laporan yang merefleksikan hal tersebut. Hal ini
ditunjukkan oleh garis bergelombang dalam gambar 4.1 yang mengarah dari kontak.
tidak ke menulis Laporan, Sekaran (2014:74).
Figur 4.1 menunjukan
rangkaian dari proses penelitian, namun secara khusus dalam makalah ini akan
membahas langkah 1 sampai 3. Diungkapkan oleh Sekaran (2014:73)
1.
Bidang
Masalah yang Luas
Bidang masalah yang luas mengacu
pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks
organisasi yang perlu diselesaikan, (1) bidang yang seorang manajer yakini
perlu ditingkatkan dalam organisasi, (2) persoalan konseptual atau teoretis
yang perlu dipersempit bagi peniliti dasar untuk memahami fenomena tertentu,
dan (3) beberapa pertanyaan peneliti yang seorang peneliti dasar ingin jawab
secara empiris. Sekaran (2014:74).
Bidang
masalah yang luas akan menjadi lebih sempit seiring dengan persoalan spesifik
yang diinvestigasi setelah sejumlah data pendahuluan dikumpulkn oleh peneliti.
a.
Pengertian masalah.
Masalah
adalah kata yang sering terdengar dikehidupan
sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang
sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu
kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan
kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik.
Berikut
merupakan pengertian masalah menurut beberapa ahli dan kamus Bahasa Indonesia:
1)
Menurut kamus BBI, Masalah adalah
sesuatu yang harus diselesaikan.
2)
Menurut Sugiyono (2011:52) masalah diartikan
sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar
terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara
rencana dengan pelaksana.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian merupakan suatu hal atau
kejadian yangdijadikan sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal
dalam menentukan suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban
yang diinginkan.
b.
Mencari masalah penelitian yang
benar.
Banyaknya
masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti
harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah
tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian
ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti
itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih
dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik
penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan
topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri
sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
1)
“Apakah topik tersebut dapat
dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
2)
“Apakah bahan-bahan/ data-data
tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
3)
“Apakah topik tersebut penting untuk
diteliti (significancy of topic)?”
4)
“Apakah topik tersebut menarik untuk
diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah
penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih
masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti
diungkapkan oleh Notoatmodjo(2002), meliputi:
1)
Masalah masih baru.
2)
Aktual.
3)
Praktis.
4)
Memadai.
5)
Sesuai dengan kemampuan peneliti.
6)
Sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah.
7)
Ada yang mendukung.
c. Memilih Masalah
Penelitian.
Masalah
penelitian yang biasa dilakukan untuk thesis ataupun desertasi pada umumnya
memusat pada peristiwa di bidang pendidikan yang diharapakan untuk menguraikan,
menjelaskan, dan mengembangkan suatu solusi. Dalam menentukan suatu masalah
penelitian memerlukan suatu pengertian yang mendalam dan imajinasi di ungkapan
Borg (dalam Sugiyono,2011).
Pemilihan
masalah penelitian yang tepat adalah masalah bagaimana menanyakan pertanyaan yang
baik yaitu pertanyaan yang sesuai dan penting dalam konteks pendidikan.
Meskipun tidak ada seperangkat standar prosedur untuk memilih masalah
penelitian, pertimbangan faktor-faktor khusus perlu diperhatikan. Masalah
penelitian harus menarik baik dari segi peneliti maupun komunitas
pendidikan.Wiersma (dalam Sugiyono,2011).
Untuk
memilih/menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg
(dalam Sugiyono,2011)yang harus dilakukan yaitu:
1) Mengidentifikasi
lingkup masalah.
2) Bekerja pada
suatu team proyek penelitian.
3) Membaca
literatur-literatur.
4) Meneliti
teori-teori yang sudah ada.
5) Melakukan
replikasi penelitian
Di klasifikasikan oleh Nasution
(1996:16) Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis,
misalnya:
1) Apakah masalah
itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada peneliti?
2) Apakah masalah
itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikannya?
3) Apakah masalah
memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon
peneliti?
4) Apakah dengan
metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan?
5) Apakah calon
peneliti dapat menaggung segala pembiayaannya?
Kriteria lain yang bersifat ilmiah
yang perlu diperhatikan, agar masalah penelitian itu memberikan sumbangan
kepada perkembangan pengetahuan antara lain:
1) Masalah
hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara
konsep-konsep yang pokok.
2) Masalah itu
hendaknya mengembangkan atau memperluas cara mentes suatu teori.
3) Masalah itu
memberi sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan
alat, teknik, atau metode baru.
4) Masalah itu
hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori, atau data dan teknik dari
disiplin-disiplin yang bertalian.
5) Masalah itu
hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti
mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling
sesuai.
2.
Pengumpulan
Data Awal
a. Sifat data yang dikumpulkan
Sifat informasi
yang di perlukan oleh penelitian untuk tujuan tersebut dapatdiklasiifikasikan
secara luas ke dalam tiga bagian :
1)
Informasi latar belakang mengenai organisasi yaitu factor konstekstual
2)
Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek structural lainnya.
3)
Presepsi, sikap, dan respon perilaku dari anggota organisasi dan system
klien.
Data yang
diproses melalui sumber yang ada disebut sebagai data skunder. Data sekunder
yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
Beberapa sumber data skunder antara lain bulletin statistic, publikasi
pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari dalam
atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, studi
kasus dan dokumen perpustakaan,
data online, situs
Web, dan internet. Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari
tempat aktual terjadinya peristiwa disebut data primer.
b. Informasi Latar Belakang mengenai
Organisasi
Informasi latar belakang mengenai
organisasi penting bagi penelitian
atau tim penelitian
khususnya jika yang melakukan penelitian
adalah agensi luar
untuk mengetahui dengan
baiklatar belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari, bahkan
sebelum mengadakan wawancara pertama dengan piak terkait.
Sekaran(2014:77) mengatakan terdapat beberapa informasi latar
belakang perusahaan meliputi:
1) Asal
usul dan sejarah perusahaan kapanberdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan,
kepemilikan serta control, dan seterusnya.
2) Ukuran
dalam hal karyawan, asset, atau keduanya.
3) Piagam--tujuan
dan ideologi.
4) Lokasi--regional,
nasional, atau lainnya.
5) Sumber
daya—manusia dan lainnya.
6) Hubungan
saling berkepentingan dengan institusi lainndan lingkungan eksternal.
7) Posisi
keuangan 5 hingga 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan.
c.
Informasi
Mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen
Menurut kami
seorang peneliti harus mengumpulkan informasi dari aspek struktural dan
karakteristik pekerjaannya karena hal ini berguna untuk lebih memahami dan
mendalami permasalahan yang sedang dihadapi sehingga hasilnya akan memberikan
hasil yang semakin baik. Contohnya, apabila peneliti ingin mengetahui penyebab
dari menurunnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan maka ia perlu untuk
mengumpulkan berbagai informasi dari aspek struktural seperti
kebijakan-kebijakan manajemen dan filosofi perusahaan. Informasi mengenai
kebijakan,struktur, arus kerja,filosofi manajemen dan semacamnya dapat
diperolehdengan mengajukan pertanyaan langsung pada manajer perusahaan.
Berikut beberapa aspek struktur yang
diungkapkan oleh Sekaran
(2014:79)
1)
Peran dan posisi dalam
organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan.
2)
Tingkat spesialisasi.
3)
Saluran komunikasi.
4)
System kendali.
5)
Koordinasi dan rentang
kendali.
6)
System penghargaan.
7)
System arus kerja dan
semacamnya.
d. Presepsi, Sikap Dan Respon Prilaku
Presepsi karyawan
terhadap pekerjaan, lingkungan
kerja, sikap, dan
respons, perilaku mereka diketahui dangan cara berbicara, mengamati, dan
menanyakan. Respons mereka melalui kuesioner.
Faktor-faktor
sikap terdiri atas keyakinan orang mengenai dan reaksi terhadap hal
berikut :
1)
Sifat pekerjaan.
2)
Saling ketergantungan arus kerja.
3)
Superioritas dalam organisasi.
4)
Partisipasi dalam pengambilan keputusan.
5)
System klien.
6)
Rekan kerja.
7)
Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan.
8)
Kesempatan karier dalam organisasi.
9)
Sikap organisai terkait tanggung jawab karyawan terhadap keluarga.
10)
Keterlibatan perusahaan dalam masyarakat.
11)
Toleransi perusahaan terhadap karyawan yang cuti kerja.
e. Survei Literatur
Survei
literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti,
Sekaran (2014:82).
Tujuan tinjauan
literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan
berulang kali. Survei literatur tidak
saja menolong peneliti untuk menyertakan semua variabel yang relevan ke
dalam proyek penelitian, tapi juga memfasilitasi penggabungan kreatif dari
informasi yang diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan
apa yang ditemukan dalam studi sebelumnya.
Dengan
kata lain, hal tersebut memberikan kerangka dasar yang baik untuk
diproses lebih lanjut dengan investigasi.
Survei literatur yang baik menyediakan dasar untuk menyusun
kerangka teoretis yang komprehensif di mana hipotesis dapat dibuat untuk diuji.
Dengan demikian,
survei literatur memastikan bahwa:
1)
Variabel penting yang kemungkinan besar
memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan dalam studi.
2)
Gagasan yang lebih jelas akan muncul,
misalnya variabel apa yang paling penting untuk dipertimbangkan
(sifat hemat), mengapa variabel tersebut dianggap penting, dan bagaimana
variabel diinvestigasi untuk memecahkan masalah.Dengan demikian, survei
literatur membantu penyusunan kerangka teoretis dan hipotesis untuk pengujian.
3)
Pernyataan
masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
4)
Sifat
dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat
5)
Peneliti tidak mengalami risiko "menemukan kembali
roda" yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali sesuatu
yang sudah diketahui.
6)
Masalah yang diselidiki diterima oleh
komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting.
Pada dasarnya, ada tiga basis data yang dapat digunakan ketika meninjau literatur, seperti ditunjukkan di bawah ini :
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
Pada dasarnya, ada tiga basis data yang dapat digunakan ketika meninjau literatur, seperti ditunjukkan di bawah ini :
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
1)
Basis data bibliografi (bibliographic
data bases), yang hanya menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama
penulis, judul artikel (atau buku), sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah
halaman.
2)
Basis data
abstrak (abstract database), yang sebagai tambahan memuat abstrak atau
ikhtisar artikel.
3)
Basis data
teks-lengkap (full-text database), yang menyediakan teks lengkap artikel.
Basis data juga tersedia untuk memperoleh statistik—pemasaran,
keuangan, dan seterusnya—dan direktori disusun menurut subjek,
judul, lokasi geografis, kesempatan perdagangan, pedagang luar
negeri, bangunan industri, dan lain-lain.
3.
Definisi Masalah
Menurut Sekaran (2014:92),
definisi masalah atau pernyataan masalah (problem definition or problem
statement) adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat, dan ringkas
atau persoalan yang diinvestigsi untuk menemukan jawaban, atau solusi.
Contoh masalah yang didefinisikan
dengan baik :
1.
Sampai tingkat apa struktur organisasi
dan jenis sistem informasi yang digunakan berpengaruh terhadap perbedaan
efektivitas yang dirasakan dalam pembuatan keputusan manajerial?
2.
Sampai tingkat apa kampanye iklan yang
baru berhasil menciptakan citra perusahaan yang berkualitas tinggi dan
berorientasi pada pelanggan sebagaimana yang diharapkan?
3.
Bagaimana pengaruh kemasan baru
terhadap penjualan produk?
Subagyo
(2014:80) mengatakan bahwa, permasalahan dalam penyusunannya dilakukan secara
terencana dengan memenuhi harapan yang lebih sistematis untuk menghindari
segala kemungkinan yang akan menimbulkan ketidakseimbangan atau ketimpangan
yang terjadi. Permasalahan dapat dirmuskan dari bermacam-macam sumber :
a. Teori,
yaitu untuk menguji kebenaran hipotesa atau ingin mencari hal lain dengan
operasi awal.
b. Dokumen,
yaitu catatan yang menggambarkan suatu peristiwa yang dianggap penting pada
momen-momen tertentu dibuat secara pribadi, dan kedua adalah dokumen tetang
catatan atau data pribadi yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang
tidak disimpan secara pribadi melainkan berada pada file instansi.
c.
Pengalaman pribadi, merupakan sumber
inspirasi dalam merumuskan permasalahan, yang sengaja dari awal diciptakan atau
dapat pula karena serangkaian tindakan sehari-hari yang merupakan tindakan
rutin.
d.
Tingkah laku manusia, kegiatan berupa
tingkah laku sangat beraneka ragam, dan ada yang menarik untuk di ketahui lebih
lanjut. Pengamatan sepintas terhadap tindakan manusia dapat memancing inspirasi
atau sumber ide dari masalah yang akan diteliti.
e. Hasil
penelitian, Seminar, Kegiatan ilmiah lainnya, sebagai sumber masalah kegiatan
ini dilakukan untuk membahas dan membicaraakan permasalahan yang sudah ada
bahkan kemungkinan telah dipecahkan.
Menurut Sujarweni (2014:54), rumusan masalah merupakan hal yang inti
dari penelitian, didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari
dalam sebuah penelitian.
a. Ciri
rumusan masalah
1) Rumusan
masalah merupakan titik awal dari penelitian
2) Rumusan
masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab dalam
penelitian
3) Rumusan
masalah harus diidentifikasi, dipilih dan atau dibatasi
4) Rumusan
masalah sebagai acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan hipotesis analisa data
dan kesimpulan.
b. Tujuan
rumusan masalah
1) Meletakkan
dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar
untuk penelitian selanjutnya
2) Untuk
memudahkan pengajuan hipotesis, analisa data dan kesimpulan
3) Memenuhi
kebutuhan penelitian untuk sosial
4) Menyediakan
sesuatu yang bermanfaat bagi hasil penelitian nantinya.
c. Cara
merumuskan masalah
1) Dirumuskan
dalam kalimat yang berbentuk pertanyaan
2) Rumusan
hendaknya jelas, berisi dan padat
3) Difokuskan
pada variabel yang akan diteliti.
Jenis-jenis masalah Penelitian
Berdasarkan
tingkat eksplanasinya masalah
penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian
yaitu deskriptif, komparasi, dan asosiasi.
Arikunto (1993: 28-31).
1)
Permasalahan Deskriptif.
Permasalahn deskriptif adalah suatu
permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat
perbandingan dan menghubungkan antar variabel.
1. Bagaimana sikap
masyarakat Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang terhadap KB Mandiri?
2. Bagaimanakah
tingkat pemahaman unsur-unsur intrinsik puisi siswa kelas VII SMP 2 Tulakan
Tahun pelajaran 2012-2013?
2)
Permasalahan Komparatif.
Permasalahan komparatif adalah suatu
permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel
pada dua sampel atau lebih.
1.
Adakah perbedaan kemampuan berpidato
antara siswa yang bersasal dari SLTP negeri dengan siswa yang berasal dari SLTP
swasta?
2. Adakah kesamaan
pola pengembangan karangan berita pada majalah dengan berita pada surat kabar?
3.
Mana yang lebih tinggi prestasi
siswa anak guru dengan anak wiraswata?
3)
Permasalahan Asosiatif.
Menurut Sugiyono (2011:36), Permasalahan ini menghubungkan dua
variabel atau lebih baik berupa hubungan simetris, kausal, maupun interaktif.
1. Hubungan
simetris/korelasi sejajar suatu hubungan antara dua variabel yang kedudukannya
sejajar, tidak ada hubungan kausal.
Contoh dalam
bentuk rumusan masalah:
a.
Adakah hubungan antara kemampuan
dibidang matematik dengan kemampuan dibidang bahasa?
b.
Adakah hubungan antara banyaknya
semut di pohon dengan tingkat manisnya buah ?
2. Hubungan kausal yaitu hubungan yang menunjukkan
sebab akibat. Dengan demikian ada variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat).
Contoh dalam rumusan masalah:
a.
Adakah pengaruh banyaknya pujian
terhadap semangat belajar siswa?
b.
Seberapa besar pengaruh pengetahuan
jenis karangan terhadap kemampuan mengarang?
3. Hubungan
interaktif yaitu hubungan yang saling memepengaruhi. Dalam jenis ini tidak
diketahui mana varibel bebas dan mana variabel terikat.
Contoh dalam rumusan masalah:
a.
Adakah hubungan antara motivasi
dengan prestasi belajar siswa SMU?
b.
Adakah hubungan antara kepandaian
dengan kekayaan?
Implikasi
Manajerial
Manajer yang
menyadari bahwa definisi masalah yang tepat adalah penting untuk solusi
masalah, tidak akan enggan menghabiskan waktu untuk bekerja secara dekat dengan
peneliti. Kesadaran akan sumber
informasi dan kemampuan utnuk memperoleh akses ke informasi yang dibutuhkan
melalui internet merupakan asset berharga bagi manajer. Dengan menggunakan fasilitas tersebut,
manajer dapat memahami bagaimana bisnis yang serupa di dunia menangani
persoalan yang dihadapi (Sekaran,2014:93).
Isu
Etis Dalam Tahap Investigasi Awal
Intinya,
perusahaan berhak memperoleh informasi yang berkaitan dengan pekerjaan, dan
karyawan mempunyai hak privasi dan kerahasiaan; namun kerjasama dari responden
menjamin informasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi dan Narbuko.2002. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,Suharsini.1993.ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka
Cipta.
Bouma, Gary D.1993. The
Research Process.rev.ed.Oxford
University Press
Emzir.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif
Dan Kualitatif.Jakarta: Pt Raja
Grafindo
Persada
Juliandi,Azuar.dkk.2014.Metodologi Penelitian Bisnis.Medan:Umsu
Press
Nasution.1996.Metodelogi Penelitian Naturalistrik Kualitatif. Bandung:Tarsito
Notoatmodjo,Soekidjo.2002.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Prasetya,Irawan.2003.Logika Penelitian Dan Prosedur Penelitian.Jakarta:Stain-Lan
Press
Sekaran,Uma.2014.Research Method For Business.Jakarta:Salemba
Empat
Subagyo, Joko P.2015.
Metodelogi Penelitian Dalam Teori dan Praktik.7th ed. Jakarta:
Rineka
Cipta
Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D.Bandung:Alfabeta
Sujarweni, Wiratna
V.2014.Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Swarjana, I ketut.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta:
Andi Offset
2 komentar
min buat mau nannya dong kalo mau nyicil bikin proposal itu langkah langkah yang harus di pelajari dulu apa ya gua semester 5 min belum dapet matkul metlit tapi pengen nyoba nyicil proposal
terimakasih mahasiswa, semoga ilmu yang sudah kalian share menjadi ilmu dan amal jariah kalian.
Posting Komentar