PENGARUH
KUALITAS AUDIT DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENILAIAN KASUS KECURANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802
Disusunoleh:
1. Fifi
Yuniarti (
2013121382 )
2. Handian
P ( 2013121859 )
3. Maya
Ariyanto ( 2013121981 )
4. M
Agung Nugroho ( 2013120740 )
5. Novia
Dwi Anggraini ( 2013122200 )
6. Rihan
Nur Hafni ( 2013122628 )
7. Rina
Hilma Ayuni ( 2013121017 )
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami di berikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat membuat dan menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu.
Ada
pun tujuan dari penulisan proposal ini adalah merupakan tugas pokok untuk melengkapi
Nilai semester pada mata kuliah “MetodologiPenelitian” dengan judul “Pengaruh
Kualitas Audit dan Pengalaman Auditor terhadap penilaian Kasus Kecurangan”.
Kiranya
proposal ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca tentunya.
Diakui pula bahwa dalam penulisan proposal ini masih terdapat kekeliruan baik dari segi penulisan ataupun dari segi
pemilihan kata. Untuk itu di mohon kritik dan saran dari pembaca maupun penilai
yang bersifat membangun pengetahuan penulis. Atas
kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.
Tim
Penulis
A.
Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang
kompleks membuat kemajuan dibidang ekonomi diiringi dengan munculnya kecurangan
oleh orang yang tak bertanggung jawab. Hal tersebut menuntut para auditor
khususnya harus dapat memahami kecurangan tersebut. Kecurangan tersebut
merupakan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan
tertentu oleh orang- orang baik di dalam maupun diluar organisasi dengan
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan dan secara langsung
maupun tidak langsung merugikan pihak lain.
Seorang auditor dalam menilai suatu
kecurangan tergantung pada pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman memiliki
faktor penting dalam penilaian kecurangan, dalam hal ini adalah kualitas
auditnya. Kualitas audit yang baik tidak menjamin dapat melindungi auditor dari
kewajiban hukum yang merupakan konsekuensi dari kegagalan audit. Pengalaman
dalam hal ini ialah auditor yang sudah lama mengusut kasus kecurangan dan tahu
akan tindakan- tindakan yang akan dilakukan.
Kualitas audit
menjadi isu penting bagi profesi akuntan.
Agar dapat memenuhi kualitas audit yang baik, maka auditor dalam
menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman pada kode etik
akuntan, standar profesi, dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Maraknya
skandal keuangan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri memberikan
dampak besar terhadap kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik. Hasil pekerjaan auditor dipengaruhi
akuntabilitas auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit. Akuntabilitas
merupakan hal penting yang harus dimiliki auditor. Setiap auditor harus
mempertahankan integritas dan obyekivitas dalam melaksanakan tugasnya dengan
jujur, tegas, sehingga dapat bertindak independen tanpa tekanan atau permintaan
pihak tertentu.
Berdasarkan hal
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Kualitas Audit dan Pengalaman Auditor dalam Menilai Kasus Kecurangan”.
B.
Identifikasi Masalah
1. Kualitas Audit di KAP Siddharta masih rendah
2. Pengalaman Auditor di KAP Siddharta masih kurang
3. Terjadi kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan
C.
Pembatasan Masalah
Agar penulisan proposal ini tidak
menyimpang dan mengembang dari tujuannya yang semula direncanakan sehingga
mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis
menetapkan batasan-batasan sebagai berikut :
- Pengertian
Kualitas Audit adalah totalitas jasa dimana seorang auditor dituntut untuk
melakuka proses yang sistematis dalam mejalankan tugasnya. Fransiska (dalam Ratnasari, 2015:7)
- Pengertian Pengalaman Auditor
secara umum adalah melakukan pemerikasaan laporan keuangan baik dari segi
lamanya waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Alvionita
(2014:6)
- Pengertian
fraud/kecurangan
menurut Singleton
(dalam Setianingsih, 2015:1) ialah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
mencurangi perusahaan, organisasi atau pemerintah untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dengan menyalahgunakan pekerjaan atau jabatan atau
mencuri aset / sumber daya dalam organisasi.
- Suatu
proses identifikasi risiko fraud yang efektif mesti mencangkup penilaian
atas insentif, tekanan, dan kesempatan untuk melaksanakan fraud. Penilaian
atas dasar-dasar penentu insentif dan kompensasi dapat menyediakan suatu
peta pada area mana fraud paling mungkin akan terjadi. Purba (2015:71)
D.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah:
- Apakah
kualitas audit mempengaruhi penilaian kasus kecurangan ?
- Apakah pengalaman
auditor mempengaruhi penilaian kasus kecurangan ?
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
- Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit
terhadap penilaian kasus kecurangan.
- Untuk mengetahui pengalaman
auditor terhadap penilaian kasus kecurangan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat
Akademis
a)
Sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya,
b)
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang
kualitas audit serta pengalaman auditor untuk menilai suatu kecurangan
b. Manfaat Praktis
Pengambilan
keputusan dari faktor apa saja yang harus dipertimbangkan untuk memilih seorang auditor dalam menilai kasus
kecurangan.
F.
Kerangka
Pemikiran
Sugiono (dalam Dani, 2015:12) menyatakan kerangka berfikir adalah
sintesia tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang
telah dideskripsikan. Penelitian ini bermula dari harapan penulis dimana
fenomena penelitian menggambarkan faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Audit. Dari bahan dan data yang terkumpul penulis merumuskan judul untuk
penelitian ini “Pengaruh
Kualitas Audit dan Pengalaman Auditor terhadap Penilaian Kasus Kecurangan"
Berdasarkan deskripsi teori diatas, maka bagannya adalah :
Gambar 1.1
Kerangka
Pemikiran
Keterangan :
X1=Kualitas Audit
X2=Pengalaman Auditor
Y =Kecurangan
G. Hipotesis
Pengalaman akuntan
publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan
serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan
menambah dan memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing
(Christiawan, 2002). Hasil penelitian Sukriah, dkk (dalam Ratnasari, 2015:53)
menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil
pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman kerja seorang
auditor maka semakin meningkat kualitas hasil pemeriksaannya Berdasarkan
penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H0:
Kualitas Audit dan Pengalaman Auditor tidak berpengaruh terhadap Penilaian
kasus Kecuragan
H1:
Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit.
Dalam melaksanakan audit, seorang auditor
harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta
keahlian khusus dibidangnya. Menurut Tubbs (dalam Ratnasari, 2015) menyatakan bahwa dalam mendeteksi sebuah
kesalahan, seorang auditor harus didukung dengan pengetahuan tentang apa dan
bagaimana kesalahan tersebut terjadi. Berdasarkan penjelasan diatas maka
hipotesis yang dibangun adalah:
H2: Kualitas auditor berpengaruh
positif terhadap penilaian kasus kecurangan.
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan
dalam penelitian ini penyusunannya diuraikan secara garis besar dan dengan
pembahasan secara menyeluruh yang sekaligus sebagai kerangka untuk penyusunan
bab-bab berikutnya, yang disajikan sebagai berikut :
1.
Sampul muka,
2.
Halaman pengesahan,
3.
Halaman pernyataan,
4.
Halaman abstrak ( bahasa Indonesia )
5.
Halaman abstract ( bahasa Inggris )
6.
Kata pengantar
7.
Daftar isi
8.
Daftar tabel
9.
Daftar gambar
10. Daftar lampiran
11. Bagian utama
Bab I : Pendahuluan
a.
Latar Belakang Masalah
b.
Identifikasi Masalah
c.
Pembatasan Masalah
d.
Perumusan Masalah
e.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
f.
Kerangka Pemikiran
g.
Hipotesis
h.
Sistematika Penulisan
i.
Teori/ Tinjauan Pustaka / Kerangka Pemikiran
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab III : Metodologi Penelitian
a.
Jenis Penelitian
b.
Model Penelitian
c.
Populasi dan Sampel
d.
Teknik Pengumpulan Data
e.
Pengolahan dan Analisis data
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab V : Kesimpulan dan Saran
12. Bagian Akhir,
terdiri dari
- Daftar
Pustaka
- Lampiran
- Surat
Bukti atau Keterangan Melakukan Penelitian
I. Pendekatan Data
dan Keilmuan
1. Kualitas Audit
De Angelo (dalam dani, 2015:24) mendefinisikan kualitas
audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor
akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi
kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada
kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tidak melaporkan salah saji
tergantung pada independensi auditor.
2. Pengalaman
Audit
Auditor dituntut untuk berpengalaman
dalam profesinya. Pengalaman adalah
“guru terbaik”. Begitulah
ungkapan lama yang masih sangat sering kita dengar di masa sekarang dan mungkin
juga di masa mendatang. Definisi
pengalaman menurut Nasution (dalam Putri, 2015: 40) adalah pengetahuan atau
keahlian yang diperoleh dari suatu peristiwa melalui pengamatan langsung
ataupun berpartisipasi dalam peristiwa tersebut. Christiawan (2002) menjelaskan
bahwa semakin banyak dan kompleks tugas-tugas yang dilakukan seorang individu
akan menyebabkan pengelaman individu tersebut semakin meningkat karena hal ini
akan menambah dan memperluas wawasan yang dimiliki.
Kebanyakan orang memahami bahwa
semakin banyak jumlah jam terbang seorang auditor, tentunya dapat memberikan
kualitas audit yang lebih baik daripada seorang auditor yang baru memulai
kariernya. Atau dengan kata lain auditor yang berpengalaman diasumsikan dapat
memberikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang
belum berpengalaman. Hal ini dikarenakan pengalaman akan membentuk keahlian
seseorang baik secara teknis maupun secara psikis.
Semakin
tinggi pengalaman auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor menguasai
tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya. Pengalaman juga membentuk
auditor mampu menghadapi dan menyelesaikan hambatan maupun persoalan dalam
pelaksanaan tugasnya, serta mampu mengensalikan kecenderungan secara emosional
terhadap pihak yang diperiksa. Selain
pengetahuan dan keahlian, pengalaman auditor memberikan kontribusi yang relevan
dalam meningkatkan kompetensi auditor Ayuningtyas dalam Antika Putri (2015:42).
3. Pendektesian Fraud
Menurut Purba (2015:11) Para ahli telah mengidentifikasi 3 jenis fraud yang
lazim dilakukan dalam perusahaan/organisasi yakni fraud atas :
a.
Fraud atas Laporan (Fraudulent Statements).
Fraud atsas laporan dapat bersifat
keuangan atau fraud bersifat non keuangan. Fraud atas laporan dapat dibagi
menjadi :
1)
Pendapatan Fiktif (Fictious
Revenue)
Fraud pendapatan fiktif dilakukan dengan mencatat pendapatan yang berasal
dari penjualan barang/jasa yang sebenarnya tidak pernah terjadi (fiktif).
2)
Perbedaan Waktu (Timing Difference)
Fraud ini
berkaitan dengan pencatatan penjualan atau biaya pada periode yang salah,
sehingga prinsip matching cost against revenue yang ada pada standar akuntansi
tidak ditaati oleh perusahaan/organisasi.
3)
Menyembunyikan Kewajiban dan Biaya (Concealing
Liabilities and Assets)
Fraud ini
dilakukan dengan tidak mengungkapkan adanya kewajiban dan biaya dalam laporan
keuangan.
4)
Pengungkapan yang Tidak Tepat (Improper Disclosures)
Kewajiban
tersebut ditetapkan agar manajemen mengungkapkan semua informasi yang
signifikan padalaporan keuangan.
5)
Penilaian Aktiva yang Tidak Tepat (Improper Asset
Valuation)
Fraud ini
dilakukan dengan menilai aktiva yang dilaporkan secara salah dan tidak sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
b. Penyalahgunaan Asset (Aset Misappropriation)
Purba (2015:15) menyatakan Penyalahgunaan
Asset dapat dibagi kedalam 2 kelompok besar yakni fraud kas dan fraud atas persediaan dan aset
lainnya. Selanjutnya fraud kas dibagi menjadi 3 dan fraud atas persediaan dan
aset lainnya terdiri dari 2 jenis yakni :
1)
Fraud Kas
a)
Pencurian Kas (Cash Larceny)
b)
Skimming
c)
Fraud Pengeluaran Kas (Fraudulent
Disbursements)
2)
Fraud atas Persediaan dan Aset
lainnya (Inventory and All Other Assets)
a)
Pencurian Persediaan (Inventory
Larceny Scheme)
b)
Skema Permintaan dan Pemindahan
Aset (Asset Requisition and Transfer Scheme)
c)
False Billing and Purchasing &
Receiving Scheme
d)
Skema Pemalsuan Pengiriman (False
Shipping Scheme)
c. Korupsi (Corruption)
Menurut Purba (2015:20) merupakan
fraud diluar pembukuan (ekstra komptabel) yang terjadi dalam bentuk pemberian kickback/komisi,
hadiah atau gratifikasi yang dilakukan oleh kontraktor/pemasok kepada pegawai
pemerintah atau kepada pegawai atau pejabat perusahaan/organisasi.Korupsi digolongkan
menjadi 4 jenis yaitu :
1)
Konflik Kepentingan (Conflict
of Interest)
2)
Gratifikasi yang tidak sah (Illegal
Gratuity)
3)
Suap (Bribery)
4)
Pemerasan (Economic
Extortion)
J. Tim Peneliti
1.
Ibundaku, Ayahandaku serta
kakak-kakak tercinta dan keluarga besar yang telah mengsuport dengan segala
doa yang tidak pernah putus diiringi
dukungan tanpa henti kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
2.
Bapak Drs. H. Darsono selaku
ketua yayasan Sasmita Jaya.
3.
Bapak Dr. H. M. Dayat Hidayat,
M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.
4.
Bapak Drs. H. Buchori Hasmi
Nurriman, M.M,. selaku wakil 1 Universitas Pamulang.
5.
Bapak Dr.Ir.R. Boedi Hasmanto,
M.S,. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
6.
Bapak Endang Ruhiyat, S.E,
M.M,. selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.
7.
Bapak Angga Hidayat selaku
pembimbing teknis yang dengan penuh rasa tanggung jawab telah membimbing
penulis selama penyusunan skripsi
8.
Bapak dan Ibu Dosen di
Universitas Pamulang yang telah memberikan ilmunya selama penulis menuntut
ilmu.
9.
Seluruh staf dan karyawan
Universitas Pamulang yang telah membantu dalam lalu lintas administrasi
10.
Seluruh Staf dan Karyawan KAP
Siddharta yang telah memmberikan izin untuk melakukan penelitian dan membantu
penulis dalam memperoleh data yang dibutuhkan.
11.
Dan kepada semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu – persatu yang secara langsung maupun tidak
langsung sudah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
K. Jadwal Kegiatan
|
L. Anggaran
1.
Biaya Transportasi Rp.
250.000
2.
Biaya Cetak (print) Rp.
200.000
3.
Biaya Jilid Proposal Rp.
20.000
4.
Biaya Jilid Skripsi Rp. 40.000
5.
Biaya Konsumsi Rp. 250.000
6.
Biaya Internet Rp. 150.000
7.
Biaya Pembelian Buku Rp. 700.000
8.
Biaya Dosen Penguji Rp. 1.000.000
9.
Biaya Wisuda Rp. 1.500.000
Total Biaya Rp. 4.110.000
M. Pedoman Peliputan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner. Menurut
Indriantoro dan Supomo (dalam Setianingsih, 2015:59), teknik ini memberikan tanggung
jawab kepada responden untuk membaca dan menyatakan pendapatnya terhadap
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan. Kuisioner dikirimkan kepada para
auditor di KAP Siddharta
dengan menggunakan e-mail (electronic mail) dan melalui jasa pos (post
mail). Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang jawabannya
dinyatakan dengan menggunakan skala likert.
N. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan
berdasarkan gejala, keadaan, atau fenomena yang terjadi di masyarakat dan
memaparkannya dalam laporan penelitian. Penelitian ini ditujukan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Metode kuantitatif menurut Sugiyono (dalam Narubi, 2015:44) adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi/sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Populasi dan
Sampel
Dilihat dari karakteristik masalahnya,
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian terhadap
masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
auditor dari tingkatan partner, manajer, senior, dan junior yang bekerja di KAP
yang ada di Indonesia. Metode penetapan sampel yang digunakan adalah Simple
Random Sampling, yaitu pemilihan sampel secara acak sederhana yang
memberikan kesempatan yang sama dan tak terbatas pada setiap anggota populasi
untuk dipilih sebagai sampel
- Teknik
Pengumpulan Data
a.
Jenis Data
1)
Data Primer
Data
primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan
secara langsung dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang
diteliti. Data ini diperoleh dari hasil
wawancara.
2)
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat secara langsung oleh peneliti
tetapi diperoleh dari orang atau pihak lain, misalnya berupa dokumen
laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah yang masih
berkaitan dengan materi penelitian.
b.
Teknik Pengumpulan Data
1)
Kuesioner
Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey dengan teknik
kuesioner. Teknik kuesioner menurut
Sugiyono (dalam Antika Putri, 2015:62) adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan dan pernyataan secara tertulis kepada responden.
2)
Studi Pustaka
Hamid (dalam Antika Putri, 2015:62) menyebutkan bahwa metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai cara salah satunya melalui studi pustaka. Studi pustaka penulis
gunakan untuk mengetahui pengertian-pengertian serta pernyataan-pernyataan yang
penulis butuhkan untuk penelitian ini baik dari jurnal, penelitian terdahulu
maupun buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian penulis.
2.Variabel
Penelitian
a. Pengalaman
Pengalaman
adalah keterampilan dan pengetahuan yang di peroleh seseorang setelah
mengerjakan sesuatu hal. Variabel pengalaman akan diukur dengan menggunakan
indikator lamanya bekerja, frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah
dilakukan, seperti yang digunakan oleh Aji (dalam
Alvionita, 2014) serta ditambah dengan satu
indikator yang juga dapat memproksikan pengalaman seorang auditor yaitu
banyaknya pelatihan yang telah diikutinya, yang diambil dari aspek-aspek
kompetensi yang dikembangkan Mansur (2007) yang telah direplikasi oleh Rahman
(dalam Alvionita, 2014).
b. Kualitas Audit
Kualitas audit adalah sikap auditor
dalam melaksanakan tugasnya yang tercermin dalam hasil pemeriksaannya yang
dapat diandalkan sesuai dengan standar yang berlaku. Kualitas audit diukur
dengan 4 aspek kualitas audit berdasarkan Financial Reporting Council
(2006: 16) yaitu: budaya dalam KAP; keahlian dan kualitas personal rekan
dan staff audit; efektivitas proses audit; serta keandalan dan manfaat laporan
audit. Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang telah dikembangkan oleh
Mansur (2007).
c. Kecurangan/Fraud
Kecurangan menurut Singleton (dalam Setianingsih, 2015:1) ialah
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencurangi perusahaan, organisasi atau
pemerintah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menyalahgunakan
pekerjaan atau jabatan atau mencuri aset / sumber daya dalam organisasi.
O . DAFTAR PUSTAKA
Alvionita.(2014).
Pengaruh Pengalaman Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Ketetapan
Pemberian Opini Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di wilayah
Jakarta Selatan). Universitas Pamulang: Skripsi yang tidak diterbitkan.
Antika
Putri, Dessi.(2015). Pengaruh Pengalaman Dan Time
Budget Pressure Terhadap Kualitas
Hasil Audit (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta). Universitas Pamulang: Skripsi yang tidak diterbitkan.
Christiawan, Yulius Jogi. (2002). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian
Empiris.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2 http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/15692
Dani.(2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta). Universitas
Pamulang: Skripsi yang tidak diterbitkan.
Financial
Reporting Council (FRC). (2006). Discussion Paper. Promoting Audit Quality.
Diunduh 25 Desember
2015.https://www.questia.com/magazine/1P3-1220276791/promoting-audit-quality-u-k-financial-reporting.
Narubi,
Harli. (2015). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal,
Pembelian Bahan Material, dan Biaya Komplain Terhadap Tingkat Pendapat Proyek
pada PT. Adhi Graha Mandiri. Universitas Pamulang: Skripsi
yang tidak diterbitkan.
Purba,
Bona P. (2015). Fraud dan Korupsi. Jakarta:Lestari Kiranatama
Ratnasari,
Desi. (2015). Pengaruh Pengalaman Audit dan Integritas Auditor Terhadap
Kualitas Hasil Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata,Eddy dan Siddharta). Universitas Pamulang: Skripsi yang tidak
diterbitkan.
Setianingsih,
Yuli. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fraud atas Pengadaan
Barang atau Jasa (Studi Empiris pada Kecamatan Perencanaan Pembangunan Nasional
/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta). Universitas Pamulang:
Skripsi yang tidak diterbitkan.
0 komentar
Posting Komentar