PROSES PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi
Penelitan
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802
Disusun oleh :
1. Akbar Prima Perdana (2013121236)
2. Annisa Syahnas Dea .P (2013122057)
3.
Aziz
Efendy (2013120889)
4. Efan Kurniawan (2013122195)
5. Nurulita
Fauzia (2013122366)
6. Regi Dwi Putra (2013121729)
7. Roni
Hermawan (2013121081)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana
telah memberikan penulis kekuatan serta kelancaran dalam menyelesailan Makalah
Metodologi Penelitian yang berfokus pada Proses Penelitian yang dapat penulis
selesaikan seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini
tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secaa materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen
pengampu Bapak Angga Hidayat mata kuliah Metodologi Penelitian Universitas
Pamulang
2. Orang
tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan
3. Teman-teman
yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat
penulis selesaikan.
Semoga
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ikhlas
kepada semua pihak yang bersangkutan. Untuk itu penulis mengharapkan kepada
semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun, demi
penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila didalam makalah ini
terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
Pamulang, 02 Desember
2015.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Silverman menyatakan bahwa“method is specific research technique”
(1993:2) (Metode merupakan teknik penelitian yang bersifat khusus). Sementara itu,
penelitian bisnis sebagai penyeledikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah
spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait
(Sekaran, 2006:7). Upaya dalam penelitian berupa kegiatan meneliti. Kegiatan meneliti
ini menempuh beberapa langkah mulai dari pemilihan judul dan rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, hipotesis, dan
sebagainya.
Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang
mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah
berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan hubungan yang
diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah yang kami buat adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan variabel?
2. Apa saja jenis – jenis variabel?
3. Apakah yang dimaksud kerangka teoritis?
4. Apakah yang dimaksud hipotesis?
5. Apa saja jenis – jenis hipotesis?
1.3
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
2. Untuk mengetahui jenis- jenis variabel;
3. Untuk mengetahui kerangka teoritis;
4.
Untuk mengetahui pengertian hipotesis;
5.
Untuk mengetahui jenis – jenis hipotesis;
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROSES
PENELITIAN
2.1.1
Variabel
Istilah “Variabel” merupakan
istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitan. Sekaran
(2006:115) variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada nilai.
Hadi (1873) mendefinisikan variabel
sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin
mempunyai variasi: laki-laki – perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg,
50 kg dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah
objek penelitian yang bervariasi.
Kerlinger (1976) menyebut variabel
sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin,
insaf dalam konsep kesadaran.
Arikunto (1998:99) menyebut
variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Sedangkan menurut kami variabel adalah suatu objek yang menjadi
fokus penelitian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai.
2.1.2 Jenis-jenis
Variabel
Empat jenis variabel utama dibahas
dalam hal ini:
a. Varibel
Terikat (Dependent variable)
Menurut Sekaran (2006:116)
Variabel terikat merupakan variabel yang
menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat
variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata
lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi factor yang
berlaku dalam investigasi.
Menurut
Sugiyono (2011:39)
Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh :
b.
Variabel bebas (Independent variable)
Menurut
Sekaran (2006:117)
Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi
variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu jika terdapat
variable bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan
dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variable
terikat. Dengan kata lain, varians variabel terikat ditentukan oleh variabel
bebas.
Menurut
Sugiyono (2011:39)
Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Contoh
:
c.
Variabel moderator (Moderating variable)
Menurut
Sekaran (2006:119)
Variabel moderator adalah variabel yang
mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent
effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variable bebas.
Yaitu, kehadiran variabel ketiga (variable moderator) mengubah hubungan awal
antar variabel bebas dan terikat.
Menurut
Sugiyono (2011:39)
Variabel moderator adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen.
Contoh
hubungan variabel independen-moderator-dependen :
Hubungan
motivasi dan semangat kerja akan semakin kuat
bila bonus yang diberikan besar, dan hubungan semakin rendah bila bonus yang diterimakecil.
d.
Variabel antara (Intervening variable)
Menurut
Sekaran (2006:124)
Variabel antara adalah variabel yang
mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja memengaruhi bariabel
terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat. Dengan
demikian, terdapat kualitas temporal atau dimensi waktu pada variabel antara.
Menurut
Sugiyono (2011:39)
Variabel intervening adalah varabel yang
secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.
Contoh
:
Tinggi
rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung umur harapan
hidup. Di sini ada variabel antaran yaitu yang berupa gaya hidup seseorang.
Antara
variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya
Lingkungan Tempat Tinggal.
2.2 KERANGKA TEORITIS
Kerangka
teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi
secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan
diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survey
literatur. Kerangka Teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian
didasarkan (Sekaran, 2006:127).
Menurut
Sekaran (2006:127), hal yang mendasar yang harus
diperhatikan dalam kerangka teoritis adalah sebagai berikut:
a. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus
diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan.
b. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau
lebih variable berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk
hubungan penting yang diteorikan berlaku di antara variabel.
c. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan
berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam
pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif.
d. Harus ada penjelasan yang gambling mengenai
mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian
sebelumnya.
e. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus
diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang
diteorikan.
2.3 PENYUSUNAN HIPOTESIS
2.3.1 Definisi Hipotesis
Hipotesis
adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel
yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135).
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,
2013)
Menurut
Supardi (2005:69) Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang
bersifat dugaan dari suatu penelitian. Hipotesis dikatakan suatu pernyataan
tentang sebuah parameter populasi yang harus diverifikasi (Lind – Marchal –
Wathen, 2007:376)
Jadi
menurut kami, Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara dari dua variable
atau lebih yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.
2.3.2 Pernyataan Hipotesis : Format
Untuk
menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau
tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalamb entuk pernyataan jika-maka (if-then statement). Sekaran (2006:136)
menyebutkan dua format tersebut dapat dilihat dalam dua contoh berikut :
·
Karyawan
yang lebih sehat akan lebih jarang megambil cuti sakit.
·
Jika
karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti sakit.
2.3.3 Hipotesis Direksional dan Nondireksional
Jika
dalam menyatakan hubungan antara dua variable atau membandingkan dua kelompok,
istilah-istilah seperti positif, negative, lebih dari, kurang dari ,dan semacamnya digunakan, maka
hipotesis tersebut direksional.
Hipotesis
nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau perbedaan,
tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan
tersebut (Sekaran, 2006:137).
Sedangkan
menurut (Supardi, 2005:77), Hipotesis hubungan (direksional) adalah hipotesis
yang menyatakan saling hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya,
yang menunjukkan suatu penelitian koresional.
Hipotesis
Perbedaan (nondireksional) menyatakan hubungan perbedaan antara variabel yang
satu dengan yang lainnya atau antara kelompok subyek penelitian yang satu
dengan yang lainnya (Supardi, 2005:77).
2.3.4 Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis
Nol (hipotesis nihil atau null hypotheses)
adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitive dan tepat diantara
dua variable (Sekaran, 2006:138).
Hipotesis
nol adalah suatu pernyataan tentang nilai sebuah parameter populasi yang dibuat
dengan tujuan untuk menguji bukti numeric (Lind – Marchal – Wathen, 2007:378).
Hipotesis
alternatif merupakan pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variable
atau menunjukkan perbedaan antara kelompok (Sekaran, 2006:138).
Hipotesi
alternatif dikatakan sebagai suatu pernyataan yang diterima jika data sample
memberikan bukti yang memadai hipotesis nol tersebut salah (Lind – Marchal –
Wathen, 2007:378).
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan yang telah diuraikan dalam kajian teori, maka kesimpulan yang dapat
kelompok kami ambil adalah sebagai berikut :
Dalam
menyusun proses penelitian ada yang dinamakan dengan variabel, kerangka
teoritis dan hipotesis. Yang dimaksud dengan variabel adalah suatu objek yang menjadi fokus penelitian yang memberikan pengaruh
dan mempunyai nilai. Adapun jenis-jenis dari variabel dalam penelitian terbagi
menjadi empat, yaitu :
1.
Variabel terikat
2. Variabel bebas
3. Variabel moderator
4. Variabel antara
Kerangka
teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun,
dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan
pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara,
pengamatan, dan survey literatur.
Hipotesis
adalah suatu pernyataan sementara dari dua variable atau lebih yang merupakan
jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian. Jenis-jenis hipotesis adalah
sebagai berikut :
1. Hipotesis direksional
2. Hipotesis nondireksional
3. Hipotesis nol
4. Hipotesis alternatif.
0 komentar
Posting Komentar