Selasa, 09 Februari 2016

PROSES PENELITIAN

PROSES PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitan
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802


Disusun oleh   :
                 1. Akbar Prima Perdana (2013121236)
                    2. Annisa Syahnas Dea .P (2013122057)
   3. Aziz Efendy (2013120889)
         4. Efan Kurniawan (2013122195)
       5. Nurulita Fauzia (2013122366)
       6. Regi Dwi Putra (2013121729)
        7. Roni Hermawan (2013121081)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015

KATA PENGANTAR

   Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan penulis kekuatan serta kelancaran dalam menyelesailan Makalah Metodologi Penelitian yang berfokus pada Proses Penelitian yang dapat penulis selesaikan seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secaa materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.   Dosen pengampu Bapak Angga Hidayat mata kuliah Metodologi Penelitian Universitas Pamulang
2.   Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
3.   Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat penulis selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang bersangkutan. Untuk itu penulis mengharapkan kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun, demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila didalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
Pamulang, 02 Desember 2015.

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
     Silverman menyatakan bahwa“method is specific research technique” (1993:2) (Metode merupakan teknik penelitian yang bersifat khusus). Sementara itu, penelitian bisnis sebagai penyeledikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait (Sekaran, 2006:7). Upaya dalam penelitian berupa kegiatan meneliti. Kegiatan meneliti ini menempuh beberapa langkah mulai dari pemilihan judul dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, hipotesis, dan sebagainya.
     Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135).
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami buat adalah:
1.    Apakah yang dimaksud dengan variabel?
2.    Apa saja jenis – jenis variabel?
3.    Apakah yang dimaksud kerangka teoritis?
4.    Apakah yang dimaksud hipotesis?
5.    Apa saja jenis – jenis hipotesis?
1.3  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian variabel;
2.    Untuk mengetahui jenis- jenis variabel;
3.    Untuk mengetahui kerangka teoritis;
4.    Untuk mengetahui pengertian hipotesis;

5.    Untuk mengetahui jenis – jenis hipotesis;


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PROSES PENELITIAN
2.1.1   Variabel
Istilah “Variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitan. Sekaran (2006:115) variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.
Hadi (1873) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki – perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, 50 kg dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Kerlinger (1976) menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf  dalam konsep kesadaran.
Arikunto (1998:99) menyebut variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut kami variabel adalah suatu objek yang menjadi fokus penelitian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai.
2.1.2     Jenis-jenis Variabel
Empat jenis variabel utama dibahas dalam hal ini:
a.       Varibel Terikat (Dependent variable)
 Menurut Sekaran (2006:116)
     Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi factor yang berlaku dalam investigasi.
Menurut Sugiyono (2011:39)
       Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh :


b.      Variabel bebas (Independent variable)
Menurut Sekaran (2006:117)
     Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu jika terdapat variable bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variable terikat. Dengan kata lain, varians variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas.
Menurut Sugiyono (2011:39)
     Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Contoh :

           
c.       Variabel moderator (Moderating variable)
Menurut Sekaran (2006:119)
     Variabel moderator adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variable bebas. Yaitu, kehadiran variabel ketiga (variable moderator) mengubah hubungan awal antar variabel bebas dan terikat.
Menurut Sugiyono (2011:39)
     Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Contoh hubungan variabel independen-moderator-dependen :
Hubungan motivasi dan semangat kerja akan semakin kuat bila bonus yang diberikan besar, dan hubungan semakin rendah bila bonus yang diterimakecil.
                                  
  

d.      Variabel antara (Intervening variable)
Menurut Sekaran (2006:124)
     Variabel antara adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja memengaruhi bariabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat. Dengan demikian, terdapat kualitas temporal atau dimensi waktu pada variabel antara.
Menurut Sugiyono (2011:39)
     Variabel intervening adalah varabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung umur harapan hidup. Di sini ada variabel antaran yaitu yang berupa gaya hidup seseorang.
Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.





2.2  KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survey literatur. Kerangka Teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan (Sekaran, 2006:127).
Menurut Sekaran (2006:127), hal yang mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoritis adalah sebagai berikut:
a.       Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan.
b.      Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variable berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku di antara variabel.
c.       Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif.
d.      Harus ada penjelasan yang gambling mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku.  Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.
e.       Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.
2.3  PENYUSUNAN HIPOTESIS
2.3.1   Definisi Hipotesis
Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135).
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013)
Menurut Supardi (2005:69) Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Hipotesis dikatakan suatu pernyataan tentang sebuah parameter populasi yang harus diverifikasi (Lind – Marchal – Wathen, 2007:376)
Jadi menurut kami, Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara dari dua variable atau lebih yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.
2.3.2   Pernyataan Hipotesis : Format
Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalamb entuk pernyataan jika-maka (if-then statement). Sekaran (2006:136) menyebutkan dua format tersebut dapat dilihat dalam dua contoh berikut :
·         Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang megambil cuti sakit.
·         Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti sakit.
2.3.3   Hipotesis Direksional dan Nondireksional
Jika dalam menyatakan hubungan antara dua variable atau membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti positif, negative, lebih dari, kurang dari ,dan semacamnya digunakan, maka hipotesis tersebut direksional.
Hipotesis nondireksional adalah hipotesis yang mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut (Sekaran, 2006:137).
Sedangkan menurut (Supardi, 2005:77), Hipotesis hubungan (direksional) adalah hipotesis yang menyatakan saling hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya, yang menunjukkan suatu penelitian koresional.
Hipotesis Perbedaan (nondireksional) menyatakan hubungan perbedaan antara variabel yang satu dengan yang lainnya atau antara kelompok subyek penelitian yang satu dengan yang lainnya (Supardi, 2005:77).
2.3.4   Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis Nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitive dan tepat diantara dua variable (Sekaran, 2006:138).
Hipotesis nol adalah suatu pernyataan tentang nilai sebuah parameter populasi yang dibuat dengan tujuan untuk menguji bukti numeric (Lind – Marchal – Wathen, 2007:378).
Hipotesis alternatif merupakan pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variable atau menunjukkan perbedaan antara kelompok (Sekaran, 2006:138).
Hipotesi alternatif dikatakan sebagai suatu pernyataan yang diterima jika data sample memberikan bukti yang memadai hipotesis nol tersebut salah (Lind – Marchal – Wathen, 2007:378).

BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam kajian teori, maka kesimpulan yang dapat kelompok kami ambil adalah sebagai berikut :
Dalam menyusun proses penelitian ada yang dinamakan dengan variabel, kerangka teoritis dan hipotesis. Yang dimaksud dengan variabel adalah suatu objek yang menjadi fokus penelitian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai. Adapun jenis-jenis dari variabel dalam penelitian terbagi menjadi empat, yaitu :
1.      Variabel terikat
2.      Variabel bebas
3.      Variabel moderator
4.      Variabel antara
Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survey literatur.
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara dari dua variable atau lebih yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian. Jenis-jenis hipotesis adalah sebagai berikut :
1.      Hipotesis direksional
2.      Hipotesis nondireksional
3.      Hipotesis nol
4.      Hipotesis alternatif.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, revisi IV.
Kerlinger, Fred N. 1978. Behavioral Research, New York : Holt Rinehard and Winston.
Lind, Douglas A., dkk. 2007. Statistical Techniques in Business and Economics with Global Data Sets, Jakarta : Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2003. Reaserch Method for Business : A Skill Building Approach, New York : John Willy & Sons Inc., fourth edition.
Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra : Analisis Psikologis, Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Soetrisno, Hadi. 1873. Metodologi Research, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, jilid 3.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Penerbit Alfabeta, cetakan ke-13.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung : Penerbit Alfabeta, cetakan ke-4.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis, Yogyakarta : UII Press, cetakan pertama.







0 komentar

Posting Komentar