Rabu, 30 Desember 2015

PROSES PENELITIAN

PROSES PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat


NIDN  : 0426108802
Disusun oleh:

1.     Fifi Yuniarti                       ( 2013121382 )
2.     Handian P                           ( 2013121859 )
3.     Maya Ariyanto                   ( 2013121981 )
4.     M Agung Nugroho             ( 2013120740 )
5.     Novia Dwi Anggraini         ( 2013122200 )
6.     Rihan Nur Hafni                 ( 2013122628 )
7.     Rina Hilma Ayuni              ( 2013121017 )


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AUDITING
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami di berikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat membuat dan meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah merupakan tugas pokok untuk melengkapi Nilai semester pada mata kuliah “Metodologi Penelitian” dengan judul “Proses Penelitian”. Dan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca tentunya.
            Diakui pula bahwa dalam penuisan makalah ini masih terdapat kekeliruan baik dari segi penulisan ataupun dari segi pemilihan kata. Untuk itu di mohon kritik dan saran dari pembaca maupun penilai yang bersifat membangun pengetahuan penulis.  Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.




Tim Penulis






BAB I
PENDAHULUAN

   A.    LATAR BELAKANG
                        Setiap bidang pekerjaan selalu dihadapkan pada permasalahan yang selalu berkembang, baik berupa fenomena yang mengundang tanda tanya maupun kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan. Permasalahan tersebut menuntut jawaban dan solusi yang dapat dipertanggung jawabkan.
                        Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan atau kebenaran. Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung oleh fakta maka harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Pada awalnya, penelitian (Research Method for Business) merupakan penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis berdasarkan data. Proses penelitian merupakan metode penghubung antara penelitian dasar dan penelitian terapan.
                        Meskipun model penelitian yang ditampilkan dan dibahas dalam makalah ini seolah merupakan proses langkah demi langkah linear, perlu diingat bahwa hal tersebut tidak selalu demikian dalam praktik. Misalnya, meskipun pencarian hal tersebut tidak selalu demikian dalam praktik. Misalnya, meskipun pencarian literatur dan wawancara telah dilakukan sebelum merumuskan kerangka teoritis, peneliti dapat mundur ke belakang dan mengadakan lebih banyak wawancara dan atau mencari informasi tambahan dan literatur untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas, juga untuk mempertajam teori. Tempat penelitian, sampel, ukuran variabel, dan persoalan desain lainnya juga harus dipertimbangkan saat mengidentifikasi masalah, merumuskan teori, dan menyusun hipotesis.
                        Salah satu tahapan penting dalam penelitian adalah proses pelaksanaan penelitian khususnya pengumpulan data. Hal ini merupakan essensi penelitian, karena hakikatnya tidak ada penelitian tanpa pengumpulan data. Lebih jauh lagi penelitian lebih tidak bermakna bahkan akan menghasilkan kesimpulan yang salah manakala data yang dihasilkan tidak valid. Untuk memperoleh data yang valid, selain harus digunakan instrument yang baik juga harus dipertimbangkan cara pengambilan sampel yang benar. Oleh karena itu dalam makalah ini kami membahas mengenai proses atau langkah-langkah penelitian.

   B.     Rumusan masalah
            Berdasarkan dari latar belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah yaitu:
1.      Bagaimana langkah-langkah dalam proses penelitian ?
2.      Bagaimana mengidentifikasi bidang masalah yang mungkin dipelajari dalam organisasi?
3.      Bagaimana menentukan masalah penelitian secara jelas dan tepat?
4.      Bagaimana cara menulis survei literatur atau tinjauan literatur?
   C.    Tujuan Penelitian
            Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian tersebut yaitu:
1.      Mengidentifikasi langkah-langkah dalam proses penelitian
2.      Mengidentifikasi bidang masalah yang mungkin dipelajari dalam organisasi
3.      Menentukan masalah penelitian secara jelas dan tepat
4.      Menulis survei literatur atau tinjauan literatur


BAB II
PEMBAHASAN

   A.    Penelitian dan Proses Penelitian
            Proses penelitian merupakan suatu siklus, setiap tahapan akan selalu diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Misalnya timbul pertanyaan seperti : Diet yang terbaik yang bagaimana yang dapat menurunkan berat badan ? Apa dampak PHK terhadap tingkat kemiskinan ? Apa solusi bagi masalah anak jalanan dan gelandangan ? Apakah pendidikan non formal berguna ? dan pertanyaan lainnya. (Bouma,1993:1).
            Penelitian dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifikasi yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Sekaran (2014:7).
    B.           Proses penelitian untuk penelitian terapan dan dasar
    1.      Langkah pertama adalah Pengamatan, yaitu mengidentifikasi bidang masalah yang luas. Yang pertama disini seluruh situasi dimana peneliti melihat sebuah kemungkinan dalam konteks orgnanisasi yang perlu diselesaikan, kedua beberapa pernyataan penelitian dimana seorang peneliti ingin menjawab secara empiris diungkapkan oleh Sekaran (2014:75).
    2.   Langkah kedua adalah pengumpulan data awal. Peneliti Mengumpulkan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama dikemukakan oleh Emzir (2011:6).
    3.      Langkah ketiga adalah definisi masalah. Definisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat, dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban atau solusi. dimana seorang peneliti mencoba menjawab sebuah pertanyaan penelitian secara empiris karena berminat terhadap topik tersebut,Sekaran (2014:90).
   4.      Langkah keempat adalah kerangka teoritis. Kerangka teoritis yaitu dengan cara menguji secara mendalam setiap aspek (atau secara teknis variabel) yang tercakup dalam penelitiannya. Peneliti tidak hanya mencari definisi yang tepat untuk setiap variabel yang akan ditelitinya, tetapi juga menjelaskan pola hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Disini peneliti mulai merenungkan dan mengkaji secara mendalam apa sebenarnya esensi penelitiannya, Prasetya (2003:13).
    5.      Langkah kelima adalah penyusunan hipotesis. Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji diungkapkan oleh Sekaran (2014:135).
   6.      Langkah keenam adalah desain penelitian. Disini data yang diperlukan dapat  dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi. Desain penelitian, yang meliputi serangkaian pilihan pengembalian keputusan rasional, seperti isu-isu yang berkaitan dengan  keputusan mengenai tujuan studi (eksploratif, deskriptif, pengujian hipotesis), letaknya (konteks studi), jenis investigasi, tingkat intervensi peneliti, aspek temporal (horizon waktu), dan level analisis data (unit analisis), Sekaran (2014:152).
   7.      Langkah ketujuh pengumpulan, analisis dan interpretasi data. Agar masalah terjawab dan hipotesis diterima atau ditolak, maka peneliti perlu mengumpulkan data dengan berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data yang lazim digunakan, seperti angket, wawancara, penelusuran dokumen maupun pengamatan. Data yang dikumpulkan oleh peneliti dapat berupa data primer maupun sekunder, baik dari sampel penelitian maupun dari keseluruhan elemen populasi/sensus. Data-data yang terkumpul dengan berbagai teknik dan instrumen yang ada adalah berbentuk data mentah, untuk itu perlu diolah agar lebih sederhana sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan analisis, analisis data berguna untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis yang diajukan. Setelah itu diinterpretasikan melalui proses pembahasan. Tahap ini disebut analisis dan interpretasi hasil penelitiandiungkapkan oleh Juliandi,dkk (2014:9).
   8.      Langkah ke delapan adalah deduksi. Bahwa seorang peneliti bisa menggunakan pendekatan deduksi dimana pendekatan yang dilakukan dimulai dari hal yang umum menuju hal yang khusus atau spesifik. Peneliti beranjak dari teori sudah ada dan berlaku umum. Selanjutnya berdasarkan toeri peneliti mengumpulkan data dengan berbagai pilihan metode dan alat pengumpulan data. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan menghasilkan temuan (hasil penelitian). Berikutnya hasil penelitian tersebut pada akhirnya  memberikan jawaban apakah hipotesis yang telah ditetapkan tersebut diterima atau ditolak, Swarjana (2012:5).
Bila semua atau sebagian besar hipotesis diterima dan pertanyaan penelitian sepenuhnya terjawab, peneliti menulis laporan dan melakukan presentasi, dan manajer pun dapat menimbang beberapa cara untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan akhir,seperti ditunjukkan dalam langkah 9, 10, dan 11 yaitu Penulisan laporan, kemudian presentasi laporan, dan akhirnya pengambilan keputusan. Tetapi, jika beberapa hipotesis ditolak, atau hanya sebagian yang terbukti, seseorang dapat merunut kembali alasan di balik hal tersebut. Perhatikan garis putus-putus dan tanda panah yang diarahkan ke beberapa kotak lain dalam gambar 4.1, yang menunjukkan bahwa proses dapat diulangi pada titik dimana peniliti merasa perlu menguji kembali. Tetapi, keputusan manajerial dapat dibuat berdasarkan temuan saat ini, entah karena kekurangan waktu atau alasan lain, dimana peneliti berusaha membuat perkiraan yang tepat mengenai mengapa hipotesis tertentu tidak terbukti, dan kemudian menulis laporan yang merefleksikan hal tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh garis bergelombang dalam gambar 4.1 yang mengarah dari kontak. tidak ke menulis Laporan, Sekaran (2014:74).
Figur 4.1 menunjukan rangkaian dari proses penelitian, namun secara khusus dalam makalah ini akan membahas langkah 1 sampai 3. Diungkapkan oleh Sekaran (2014:73)
        1.             Bidang Masalah yang Luas
            Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan, (1) bidang yang seorang manajer yakini perlu ditingkatkan dalam organisasi, (2) persoalan konseptual atau teoretis yang perlu dipersempit bagi peniliti dasar untuk memahami fenomena tertentu, dan (3) beberapa pertanyaan peneliti yang seorang peneliti dasar ingin jawab secara empiris. Sekaran (2014:74).
            Bidang masalah yang luas akan menjadi lebih sempit seiring dengan persoalan spesifik yang diinvestigasi setelah sejumlah data pendahuluan dikumpulkn oleh peneliti.
a.    Pengertian masalah.
            Masalah adalah kata yang sering terdengar dikehidupan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik.
            Berikut merupakan pengertian masalah menurut beberapa ahli dan kamus Bahasa Indonesia:
1)        Menurut kamus BBI, Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2)        Menurut Sugiyono (2011:52) masalah diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana.
            Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian merupakan suatu hal atau kejadian yangdijadikan sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan.
b.   Mencari masalah penelitian yang benar.
Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
1)   “Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
2)   “Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
3)   “Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significancy of topic)?”
4)   “Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo(2002), meliputi:
1)   Masalah masih baru.
2)   Aktual.
3)   Praktis.
4)   Memadai.
5)   Sesuai dengan kemampuan peneliti.
6)   Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
7)   Ada yang mendukung.
c.    Memilih Masalah Penelitian.
            Masalah penelitian yang biasa dilakukan untuk thesis ataupun desertasi pada umumnya memusat pada peristiwa di bidang pendidikan yang diharapakan untuk menguraikan, menjelaskan, dan mengembangkan suatu solusi. Dalam menentukan suatu masalah penelitian memerlukan suatu pengertian yang mendalam dan imajinasi di ungkapan Borg (dalam Sugiyono,2011).
            Pemilihan masalah penelitian yang tepat adalah masalah bagaimana menanyakan pertanyaan yang baik yaitu pertanyaan yang sesuai dan penting dalam konteks pendidikan. Meskipun tidak ada seperangkat standar prosedur untuk memilih masalah penelitian, pertimbangan faktor-faktor khusus perlu diperhatikan. Masalah penelitian harus menarik baik dari segi peneliti maupun komunitas pendidikan.Wiersma (dalam Sugiyono,2011).
            Untuk memilih/menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg (dalam Sugiyono,2011)yang harus dilakukan yaitu:
1)   Mengidentifikasi lingkup masalah.
2)   Bekerja pada suatu team proyek penelitian.
3)   Membaca literatur-literatur.
4)   Meneliti teori-teori yang sudah ada.
5)   Melakukan replikasi penelitian
            Di klasifikasikan oleh Nasution (1996:16) Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis, misalnya:
1)   Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada peneliti?
2)   Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikannya?
3)   Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti?
4)   Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan?
5)   Apakah calon peneliti dapat menaggung segala pembiayaannya?
               Kriteria lain yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan, agar masalah penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahuan antara lain:
1)   Masalah hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara konsep-konsep yang pokok.
2)   Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara mentes suatu teori.
3)   Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru.
4)   Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori, atau data dan teknik dari disiplin-disiplin yang bertalian.
5)   Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling sesuai.
2.             Pengumpulan Data Awal
a.    Sifat data yang dikumpulkan
Sifat informasi yang di perlukan oleh penelitian untuk tujuan tersebut dapatdiklasiifikasikan secara luas ke dalam tiga bagian :
1)   Informasi latar belakang mengenai organisasi yaitu factor konstekstual
2)   Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek structural lainnya.
3)   Presepsi, sikap, dan respon perilaku dari anggota organisasi dan system klien.
Data yang diproses melalui sumber yang ada disebut sebagai data skunder. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Beberapa sumber data skunder antara lain bulletin statistic, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, studi kasus dan  dokumen  perpustakaan,  data   online,  situs  Web,  dan  internet. Data  yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa disebut data primer.

b.   Informasi Latar Belakang mengenai Organisasi
Informasi latar belakang mengenai organisasi penting   bagi   penelitian   atau   tim   penelitian   khususnya   jika   yang melakukan   penelitian   adalah   agensi   luar   untuk   mengetahui   dengan   baiklatar belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari, bahkan sebelum mengadakan wawancara pertama dengan piak terkait.
            Sekaran(2014:77)  mengatakan terdapat beberapa informasi latar belakang perusahaan meliputi:
    1)      Asal usul dan sejarah perusahaan kapanberdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan, kepemilikan serta control, dan seterusnya.
      2)      Ukuran dalam hal karyawan, asset, atau keduanya.
      3)      Piagam--tujuan dan ideologi.
      4)      Lokasi--regional, nasional, atau lainnya.
      5)      Sumber daya—manusia dan lainnya.
      6)      Hubungan saling berkepentingan dengan institusi lainndan lingkungan eksternal.
      7)      Posisi keuangan 5 hingga 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan.
c.    Informasi Mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen
            Menurut kami seorang peneliti harus mengumpulkan informasi dari aspek struktural dan karakteristik pekerjaannya karena hal ini berguna untuk lebih memahami dan mendalami permasalahan yang sedang dihadapi sehingga hasilnya akan memberikan hasil yang semakin baik. Contohnya, apabila peneliti ingin mengetahui penyebab dari menurunnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan maka ia perlu untuk mengumpulkan berbagai informasi dari aspek struktural seperti kebijakan-kebijakan manajemen dan filosofi perusahaan. Informasi mengenai kebijakan,struktur, arus kerja,filosofi manajemen dan semacamnya dapat diperolehdengan mengajukan pertanyaan langsung pada manajer perusahaan.
            Berikut beberapa aspek struktur yang diungkapkan oleh Sekaran (2014:79)
   1)      Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan.
   2)      Tingkat spesialisasi.
   3)      Saluran komunikasi.
   4)      System kendali.
   5)      Koordinasi dan rentang kendali.
   6)      System penghargaan.
   7)      System arus kerja dan semacamnya.

d.   Presepsi, Sikap Dan Respon Prilaku
                   Presepsi   karyawan   terhadap   pekerjaan,   lingkungan   kerja,   sikap,   dan   respons, perilaku mereka diketahui dangan cara berbicara, mengamati, dan menanyakan. Respons mereka melalui kuesioner.
            Faktor-faktor sikap terdiri atas keyakinan orang mengenai dan reaksi terhadap hal
berikut :
1)        Sifat pekerjaan.
2)        Saling ketergantungan arus kerja.
3)        Superioritas dalam organisasi.
4)        Partisipasi dalam pengambilan keputusan.
5)        System klien.
6)        Rekan kerja.
7)        Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan.
8)        Kesempatan karier dalam organisasi.
9)        Sikap organisai terkait tanggung jawab karyawan terhadap keluarga.
10)    Keterlibatan perusahaan dalam masyarakat.
11)    Toleransi perusahaan terhadap karyawan yang cuti kerja.
e.    Survei Literatur
                   Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti, Sekaran (2014:82).
                   Tujuan tinjauan literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan berulang kali.  Survei literatur tidak saja menolong peneliti untuk menyertakan semua variabel yang relevan ke dalam proyek penelitian, tapi juga memfasilitasi penggabungan kreatif dari informasi yang diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan apa yang ditemukan dalam studi sebelumnya.
                   Dengan kata lain, hal tersebut memberikan kerangka dasar yang baik untuk diproses lebih lanjut dengan investigasi.  Survei literatur yang baik menyediakan dasar untuk menyusun kerangka teoretis yang komprehensif di mana hipotesis dapat dibuat untuk diuji.
               Dengan demikian, survei literatur memastikan bahwa:
1)     Variabel penting yang kemungkinan besar memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan dalam studi.
2)        Gagasan yang lebih jelas akan muncul, misalnya variabel apa yang paling penting untuk dipertimbangkan (sifat hemat), mengapa variabel tersebut dianggap penting, dan bagaimana variabel diinvestigasi untuk memecahkan masalah.Dengan demikian, survei literatur membantu penyusunan kerangka teoretis dan hipotesis untuk pengujian.
3)        Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
4)     Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat
5)     Peneliti tidak mengalami risiko "menemukan kembali roda" yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.
6)        Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan penting.
              Pada dasarnya, ada tiga basis data yang dapat digunakan ketika meninjau literatur, seperti ditunjukkan di bawah ini :
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian:
1)        Basis data bibliografi (bibliographic data bases), yang hanya menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama penulis, judul artikel (atau buku), sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman.
2)        Basis data abstrak (abstract database), yang sebagai tambahan memuat abstrak atau ikhtisar artikel.
3)        Basis data teks-lengkap (full-text database), yang menyediakan teks lengkap artikel.
                   Basis data juga tersedia untuk memperoleh statistik—pemasaran, keuangan, dan seterusnya—dan direktori disusun menurut subjek, judul, lokasi geografis, kesempatan perdagangan, pedagang luar negeri, bangunan industri, dan lain-lain.
3.        Definisi Masalah
                   Menurut Sekaran (2014:92), definisi masalah atau pernyataan masalah (problem definition or problem statement) adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat, dan ringkas atau persoalan yang diinvestigsi untuk menemukan jawaban, atau solusi.
Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik :
1.             Sampai tingkat apa struktur organisasi dan jenis sistem informasi yang digunakan berpengaruh terhadap perbedaan efektivitas yang dirasakan dalam pembuatan keputusan manajerial?
2.             Sampai tingkat apa kampanye iklan yang baru berhasil menciptakan citra perusahaan yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada pelanggan sebagaimana yang diharapkan?
3.             Bagaimana pengaruh kemasan baru terhadap penjualan produk?
          Subagyo (2014:80) mengatakan bahwa, permasalahan dalam penyusunannya dilakukan secara terencana dengan memenuhi harapan yang lebih sistematis untuk menghindari segala kemungkinan yang akan menimbulkan ketidakseimbangan atau ketimpangan yang terjadi. Permasalahan dapat dirmuskan dari bermacam-macam sumber :
a.    Teori, yaitu untuk menguji kebenaran hipotesa atau ingin mencari hal lain dengan operasi awal.
b.    Dokumen, yaitu catatan yang menggambarkan suatu peristiwa yang dianggap penting pada momen-momen tertentu dibuat secara pribadi, dan kedua adalah dokumen tetang catatan atau data pribadi yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang tidak disimpan secara pribadi melainkan berada pada file instansi.
c.    Pengalaman pribadi, merupakan sumber inspirasi dalam merumuskan permasalahan, yang sengaja dari awal diciptakan atau dapat pula karena serangkaian tindakan sehari-hari yang merupakan tindakan rutin.
d.   Tingkah laku manusia, kegiatan berupa tingkah laku sangat beraneka ragam, dan ada yang menarik untuk di ketahui lebih lanjut. Pengamatan sepintas terhadap tindakan manusia dapat memancing inspirasi atau sumber ide dari masalah yang akan diteliti.
e.    Hasil penelitian, Seminar, Kegiatan ilmiah lainnya, sebagai sumber masalah kegiatan ini dilakukan untuk membahas dan membicaraakan permasalahan yang sudah ada bahkan kemungkinan telah dipecahkan.
Menurut Sujarweni (2014:54), rumusan masalah merupakan hal yang inti dari penelitian, didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari dalam sebuah penelitian.
a.    Ciri rumusan masalah
1)   Rumusan masalah merupakan titik awal dari penelitian
2)   Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab dalam penelitian
3)   Rumusan masalah harus diidentifikasi, dipilih dan atau dibatasi
4)   Rumusan masalah sebagai acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan hipotesis analisa data dan kesimpulan.
b.    Tujuan rumusan masalah
1)   Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya
2)   Untuk memudahkan pengajuan hipotesis, analisa data dan kesimpulan
3)   Memenuhi kebutuhan penelitian untuk sosial
4)   Menyediakan sesuatu yang bermanfaat bagi hasil penelitian nantinya.
c.    Cara merumuskan masalah
1)   Dirumuskan dalam kalimat yang berbentuk pertanyaan
2)   Rumusan hendaknya jelas, berisi dan padat
3)   Difokuskan pada variabel yang akan diteliti.
Jenis-jenis masalah Penelitian 
            Berdasarkan tingkat eksplanasinya masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu deskriptif, komparasi, dan asosiasi.
Arikunto (1993: 28-31).
1)      Permasalahan Deskriptif.
         Permasalahn deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan antar variabel.
1.    Bagaimana sikap masyarakat Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang terhadap KB Mandiri?
2.    Bagaimanakah tingkat pemahaman unsur-unsur intrinsik puisi siswa kelas VII SMP 2 Tulakan Tahun pelajaran 2012-2013?
2)      Permasalahan Komparatif.
         Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.
1.    Adakah perbedaan kemampuan berpidato antara siswa yang bersasal dari SLTP negeri dengan siswa yang berasal dari SLTP swasta?
2.    Adakah kesamaan pola pengembangan karangan berita pada majalah dengan berita pada surat kabar?
3.    Mana yang lebih tinggi prestasi siswa anak guru dengan anak wiraswata?
3)      Permasalahan Asosiatif.
         Menurut Sugiyono (2011:36), Permasalahan ini menghubungkan dua variabel atau lebih baik berupa hubungan simetris, kausal, maupun interaktif.
1.    Hubungan simetris/korelasi sejajar suatu hubungan antara dua variabel yang kedudukannya sejajar, tidak ada hubungan kausal.
Contoh dalam bentuk rumusan masalah:
a.         Adakah hubungan antara kemampuan dibidang matematik dengan kemampuan dibidang bahasa?
b.         Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah ?
2. Hubungan kausal yaitu hubungan yang menunjukkan sebab akibat. Dengan demikian ada variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
Contoh dalam rumusan masalah:
a.         Adakah pengaruh banyaknya pujian terhadap semangat belajar siswa?
b.         Seberapa besar pengaruh pengetahuan jenis karangan terhadap kemampuan mengarang?
3. Hubungan interaktif yaitu hubungan yang saling memepengaruhi. Dalam jenis ini tidak diketahui mana varibel bebas dan mana variabel terikat.
Contoh dalam rumusan masalah:
a.         Adakah hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa SMU?
b.         Adakah hubungan antara kepandaian dengan kekayaan?
Implikasi Manajerial
Manajer yang menyadari bahwa definisi masalah yang tepat adalah penting untuk solusi masalah, tidak akan enggan menghabiskan waktu untuk bekerja secara dekat dengan peneliti.  Kesadaran akan sumber informasi dan kemampuan utnuk memperoleh akses ke informasi yang dibutuhkan melalui internet merupakan asset berharga bagi manajer.  Dengan menggunakan fasilitas tersebut, manajer dapat memahami bagaimana bisnis yang serupa di dunia menangani persoalan yang dihadapi (Sekaran,2014:93).
Isu Etis Dalam Tahap Investigasi Awal
            Intinya, perusahaan berhak memperoleh informasi yang berkaitan dengan pekerjaan, dan karyawan mempunyai hak privasi dan kerahasiaan; namun kerjasama dari responden menjamin informasi yang baik.



DAFTAR PUSTAKA

Achmadi dan Narbuko.2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,Suharsini.1993.ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka
Cipta.
Bouma, Gary D.1993. The Research Process.rev.ed.Oxford University Press
Emzir.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif.Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada
Juliandi,Azuar.dkk.2014.Metodologi Penelitian Bisnis.Medan:Umsu Press
Nasution.1996.Metodelogi Penelitian Naturalistrik Kualitatif. Bandung:Tarsito
Notoatmodjo,Soekidjo.2002.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Prasetya,Irawan.2003.Logika Penelitian Dan Prosedur Penelitian.Jakarta:Stain-Lan Press
Sekaran,Uma.2014.Research Method For Business.Jakarta:Salemba Empat
Subagyo, Joko P.2015. Metodelogi Penelitian Dalam Teori dan Praktik.7th ed. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono.2011.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D.Bandung:Alfabeta
Sujarweni, Wiratna V.2014.Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Swarjana, I ketut.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Andi Offset





2 komentar

Accounting Competition Universitas Pamulang 5/9/19

min buat mau nannya dong kalo mau nyicil bikin proposal itu langkah langkah yang harus di pelajari dulu apa ya gua semester 5 min belum dapet matkul metlit tapi pengen nyoba nyicil proposal

ratih Anjilni 5/7/20

terimakasih mahasiswa, semoga ilmu yang sudah kalian share menjadi ilmu dan amal jariah kalian.

Posting Komentar