Rabu, 02 Desember 2015

INVESTIGASI ILMIAH


INVESTIGASI ILMIAH
Disusun untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah metodologi penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat

Disusun Oleh :
1.        EKO PRABOWO              2013122846
2.        ELLYZA PUTRI               2013121359
3.        FATMA ALFATIKA        2013121407
4.        INGGI DEWI SAPUTRI   2013121391
5.        LISTYA SISTARESMI     2013120697
6.        PENTI RUPIATIN            2013121682
7.        SELVIRA ANGGRAINI   2013121214





PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015





BAB II
Investigasi Ilmiah

Sekaran (2014) dalam bukunya Research Methods for Business  mengemukakan bahwa penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti langkah demi langkah yang logis, terorganisasi dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri (penelitian deskriptif), maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing – masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Haryoko,1999).

1.      Ciri – ciri Penelitian Ilmiah
Ciri – ciri penelitian ilmiah menurut (Sugiyono, 1999) dan (Sekaran, 2003) setidaknya mengandung aspek-aspek bahwa pencarian yang dilakukan adalah sistematis, logis, kritis, dan objektif.
a.       Tujuan Jelas
Merupakan sasaran yang difokuskan pada peningkatan komitmen sehingga penelitian mempunyai arah yang jelas.
b.      Ketepatan
Ketepatan merupakan kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian.
c.       Dapat Diuji
Penelitian ilmiah harus dapat menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah.
d.      Dapat Ditiru
Hasil uji hipotesis harus didukung ketika jenis penelitian serupa diulangi dalam keadaan lain yang mirip sehingga memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian.
e.       Ketelitian dan Keyakinan
Kesalahan pengukuran menimbulkan kesalahan dalam penelitian dan penemuan. Ketelitian mengacu pada pendekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan sampel. Keyakinan megacu pada probabilitas ketepatan estimasi. Dalam penelitian ilmu sosial, apabila level keyakinan 95% berarti terdapat 5% probabilitas bahwa temuan tidak tepat. Biasanya dinyatakan sebagai level signifikan 0,05 (p = 0,05).
f.       Objektivitas
Objektivitas merupakan kesimpulan berdasarkan fakta - fakta dari temuan yang berasal dari data yang bukan nilai – nilai subjektif atau emosional.
g.      Dapat Digeneralisasi
Cakupan penerapan temuan penelitian harus mempunyai jangkauan yang luas. Semakin luas jangkauan penerapan solusi yang dihasilkan oleh penelitian, semakin berguna penelitian bagi para pengguna.
h.      Hemat
Sifat ekonomis dalam model penelitian dicapai jika kita memasukkan kedalam kerangka penelitian lebih sedikit jumlah variabel yang akan menjelaskan varians secara lebih efisien disbanding seperangkat variabel kompleks yang hanya menambah sedikit varians yang dijelaskan.

2.      Keterbatasan Penelitian Ilmiah Dalam Bidang Manajemen
Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan (Sekaran, 2014: 35).
3.      Rintangan Sains Dalam Penelitian
      Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analitis, dan terkendali (Gulo, 2000: 26). Adapun rintangan penyelidikan ilmiah meliputi proses mengamati fenomena pada awalnya, mengindentifikaasi masalah, membangun sebuah teori yang mungkin berlaku, membuat hipotesis, menentukan aspek – aspek desain penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterprestasi hasil (Sekaran, 2014: 37).
a. Deduksi
Deduksi merupakan proses pembuatan kesimpulan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Penelitian deduktif disusun secara konseptual dan teoritik yang kemudian diuji secara empirik (Hermawan, 2009: 22).
b. Induksi
Induksi merupakan proses mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan fakta yang diamati. Penelitian induktif disusun dari observasi realitas empirik (Hermawan, 2009: 22).

4.      Metode Hipotesis-Deduktif
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010: 93). Secara teknis, hipotesis adalah pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh sampel penelitian (Suryabrata, 2010: 22).
a.    Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
1.      Pengamatan
Pengamatan merupakan tahap pertama, dimana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang.
2.      Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berbicara secara informal dengan beberapa orang atau kepada sumber relevan lainnya, dengan demikian dapat mengumpulkan informasi apa dan mengapa sesuatu hal terjadi.
3.      Perumusan Teori
Perumusan teori merupakan usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat di konseptualisasi dan diuji.
4.      Penyusunan Hipotesis
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis, tetapi menemukan hipotesis yang selanjutnya akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2010: 93). Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kaliamat itu bersifat positif dan tidak normatif. Istilah-istilah seperti seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis (Gulo, 2000).
5.      Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi.
6.      Analisis Data
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Dalam merencanakan pemakaian data, tentukan jenis datanya, termasuk penentuan jenis sample yang representatif dan sesuai dengan tujuan riset maupun kesimpulan yang akan diambil (Umar,  2002: 37).
7.      Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterprestasikan arti dari hasil analisis data.

b.      Tinjauan Metode Hipotesis-Deduktif
Ringkasnya, metode hipotesis-deduktif meliputi tujuh langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan data awal, perumusan teori, penyusunan hipotesis, pengumpulan data ilmiah, analisi data, dan deduktif.

5.      Tipe Penelitian Lainnya
       Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih banyak menggunakan kualitas subjektif, mencakup penelaahan dan ungkapan berdasarkan persepsi untuk memperoleh pemahaman terhadap fenomena sosial dan kemanusiaan (Hermawan, 2009 : 20). Terdapat beberapa jenis penilitian kualitatif diantaranya, yaitu:
a.       Studi Kasus
Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang di alami dalam situasi saat ini. Studi kasus biasanya menyediakan data kuantitatif dan bukan kuantitatif untuk analisis dan interprestasi (Sekaran, 2014: 46).
b.      Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan proyek yang berkembang secara terus menerus dan saling memengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru (Sekaran, 2014: 47).







Daftar Pustaka

Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hermawan, Asep. 2009. Paradigma Kuantitatif. Jakarta:  Grasindo
Sekaran, Uma. 2014. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama



0 komentar

Posting Komentar