INVESTIGASI ILMIAH
Disusun untuk
melengkapi nilai tugas mata kuliah metodologi penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
Disusun Oleh :
1.
EKO
PRABOWO 2013122846
2.
ELLYZA
PUTRI 2013121359
3.
FATMA
ALFATIKA 2013121407
4.
INGGI
DEWI SAPUTRI 2013121391
5.
LISTYA
SISTARESMI 2013120697
6.
PENTI
RUPIATIN 2013121682
7.
SELVIRA
ANGGRAINI 2013121214
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
BAB
II
Investigasi
Ilmiah
Sekaran
(2014) dalam bukunya Research
Methods for Business mengemukakan
bahwa penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti langkah
demi langkah yang logis, terorganisasi dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,
menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Apabila
penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri (penelitian
deskriptif), maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi
teoritis untuk masing – masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi
besaran variabel yang diteliti (Haryoko,1999).
1.
Ciri
– ciri Penelitian Ilmiah
Ciri – ciri penelitian ilmiah menurut (Sugiyono,
1999) dan (Sekaran, 2003) setidaknya mengandung aspek-aspek bahwa pencarian
yang dilakukan adalah sistematis, logis, kritis, dan objektif.
a. Tujuan
Jelas
Merupakan sasaran yang
difokuskan pada peningkatan komitmen sehingga penelitian mempunyai arah yang
jelas.
b. Ketepatan
Ketepatan merupakan kehati-hatian,
kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian.
c. Dapat
Diuji
Penelitian ilmiah harus
dapat menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung
perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi
masalah.
d. Dapat
Ditiru
Hasil uji hipotesis harus
didukung ketika jenis penelitian serupa diulangi dalam keadaan lain yang mirip sehingga
memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian.
e. Ketelitian
dan Keyakinan
Kesalahan pengukuran menimbulkan
kesalahan dalam penelitian dan penemuan. Ketelitian mengacu pada pendekatan temuan
dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan
atau keyakinan hasil berdasarkan sampel. Keyakinan megacu pada probabilitas ketepatan
estimasi. Dalam penelitian ilmu sosial, apabila level keyakinan 95% berarti terdapat
5% probabilitas bahwa temuan tidak tepat. Biasanya dinyatakan sebagai level signifikan
0,05 (p = 0,05).
f. Objektivitas
Objektivitas merupakan kesimpulan
berdasarkan fakta - fakta dari temuan yang berasal dari data yang bukan nilai –
nilai subjektif atau emosional.
g. Dapat
Digeneralisasi
Cakupan penerapan temuan
penelitian harus mempunyai jangkauan yang luas. Semakin luas jangkauan penerapan
solusi yang dihasilkan oleh penelitian, semakin berguna penelitian bagi para pengguna.
h. Hemat
Sifat ekonomis dalam model
penelitian dicapai jika kita memasukkan kedalam kerangka penelitian lebih sedikit
jumlah variabel yang akan menjelaskan varians secara lebih efisien disbanding seperangkat
variabel kompleks yang hanya menambah
sedikit varians yang dijelaskan.
2.
Keterbatasan
Penelitian Ilmiah Dalam Bidang Manajemen
Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu
mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, hasil yang diperoleh
tidak akan eksak dan bebas kesalahan (Sekaran, 2014: 35).
3.
Rintangan
Sains Dalam Penelitian
Penelitian sebagai suatu proses deduksi
dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analitis, dan terkendali (Gulo,
2000: 26). Adapun rintangan penyelidikan ilmiah meliputi proses mengamati
fenomena pada awalnya, mengindentifikaasi masalah, membangun sebuah teori yang
mungkin berlaku, membuat hipotesis, menentukan aspek – aspek desain penelitian,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterprestasi hasil (Sekaran, 2014:
37).
a. Deduksi
Deduksi merupakan proses pembuatan kesimpulan
melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Penelitian deduktif disusun secara konseptual dan
teoritik yang kemudian diuji secara empirik (Hermawan, 2009: 22).
b. Induksi
Induksi merupakan proses mengamati fenomena
tertentu dan berdasarkan fakta yang diamati. Penelitian induktif disusun dari observasi realitas empirik (Hermawan,
2009: 22).
4.
Metode Hipotesis-Deduktif
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010: 93). Secara teknis, hipotesis
adalah pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh sampel penelitian (Suryabrata, 2010: 22).
1.
Pengamatan
Pengamatan merupakan tahap pertama, dimana seseorang
merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa
perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang.
2.
Pengumpulan
Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi mencari informasi
secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
berbicara secara informal dengan beberapa orang atau kepada sumber relevan
lainnya, dengan demikian dapat mengumpulkan informasi apa dan mengapa sesuatu
hal terjadi.
3.
Perumusan Teori
Perumusan teori merupakan usaha untuk menggabungkan semua
informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan
masalah dapat di konseptualisasi dan diuji.
4.
Penyusunan
Hipotesis
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak
merumuskan hipotesis, tetapi menemukan hipotesis yang selanjutnya akan diuji
oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (Sugiyono, 2010: 93).
Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kaliamat itu bersifat positif dan
tidak normatif. Istilah-istilah seperti seperti seharusnya atau sebaiknya tidak
terdapat dalam kalimat hipotesis (Gulo, 2000).
5.
Pengumpulan Data
Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk
menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi.
6.
Analisis Data
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat
kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan
digunakan. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Dalam
merencanakan pemakaian data, tentukan jenis datanya, termasuk penentuan jenis
sample yang representatif dan sesuai dengan tujuan riset maupun kesimpulan yang
akan diambil (Umar, 2002: 37).
7.
Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan
menginterprestasikan arti dari hasil analisis data.
b.
Tinjauan Metode
Hipotesis-Deduktif
Ringkasnya, metode hipotesis-deduktif meliputi tujuh
langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan data awal, perumusan teori, penyusunan
hipotesis, pengumpulan data ilmiah, analisi data, dan deduktif.
5.
Tipe Penelitian Lainnya
Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang lebih banyak menggunakan kualitas subjektif, mencakup
penelaahan dan ungkapan berdasarkan persepsi untuk memperoleh pemahaman
terhadap fenomena sosial dan kemanusiaan (Hermawan, 2009 : 20). Terdapat beberapa
jenis penilitian kualitatif diantaranya, yaitu:
a.
Studi Kasus
Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual
terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi
masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang di alami dalam situasi saat ini.
Studi kasus biasanya menyediakan data kuantitatif dan bukan kuantitatif untuk
analisis dan interprestasi (Sekaran, 2014: 46).
b.
Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan
proyek yang berkembang secara terus menerus dan saling
memengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru
(Sekaran, 2014: 47).
Daftar Pustaka
Gulo, W. 2000. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hermawan, Asep. 2009. Paradigma
Kuantitatif. Jakarta: Grasindo
Sekaran, Uma. 2014. Research
Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2010. Metodologi
Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Umar, Husein. 2002. Metode
Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
0 komentar
Posting Komentar